Skip to main content

Dr. Beny : LGBT Bisa Penyebab Virus HIV

SURABAYA (Mediabidik) – Istilah kelompok LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) banyak muncul dan berkembang di negara Indonesia terutama di daerah metropolis yang notebene banyak terjadi pergaulan bebas yang dilakukan oleh pasangan muda mudi.

Dr. Benjamin Kristianto,Mars mengakui bahwa kelompok istilah LGBT tersebut sering kita temukan terutama di dearah perkotaan, padahal hal ini selain dilarang oleh agama dan ini sangat berbahaya kalau di tinjau dari sektor kesehatan.

" Selain Virus HIV bisa tertular ketika melakukan hubungan sex dengan berganti-ganti pasangan, HIV bisa juga terjangkit melalui hubungan sex sesama jenis yang lebih di kenal dengan Homo sex maupun Lesbian sehinga tidak menutup kemungkinan terkena Virus HIV yang mematikan ini," tegas Dr. Beny yang juga anggota DPRD Jatim saat ditemui usai ikuti rapat Paripurna, Senin (24/7).

Politisi asal Partai Gerindra Jatim ini juga mengingatkan bagi kelompok LGBT yang ada di Indonesia tidak perlu bangga. Sebab, ini tidak sesuai dengan kultur atau budaya yang ada di negara kita.

" Kalau di luar negeri itu gak ada masalah, tetapi jangan kelompok LGBT yang lagi ngetren ini berkembang di Indonesia. Kultur negara kita beda dengan budaya asing yang semua serba keblabasan," terang Dr. Beny.

Dijelaskan Dr,Beny yang juga jabat Anggota Komisi A yang membidangi Hukum dan Pemerintahan ini meminta kepada pemerintah pusat untuk menindak tegas bagi kelompok LGBT ini yang sudah menyimpang jalur dalam melakukan hubungan seksual.

" LGBT ini bisa dikatakan pelecehan seksual sehingga perlu ada penindakan tegas oleh pemerintah, selain ada Undang-Undang yang menjerat pasal Pelecehan seksual, LGBT juga dilarang oleh agama dan yang paling berbahaya kelompok LGBT ini bisa penyebab virus HIV ini terjangkit," pungkas Dr,Beny, serius. (rofik)
     

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...