Skip to main content

Pemkot Himbau Masyarakat, Jadikan Malam Tahun Baru Less Waste Event

SURABAYA (Mediabidik) - Puncak perayaan malam tahun sering kali meninggalkan timbunan sampah dalam volume besar, imbas dari aktivitas masyarakat dalam merayakan malam pergantian tahun. Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah kota (Pemkot) Surabaya mengajak masyarakat Kota Pahlawan untuk menjadikan momen malam pergantian tahun sebagai less waste event alias mengurangi buangan sampah. 

Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya, Aditya Waskita menyampaikan, ajakan tersebut merupakan tindak lanjut dari surat edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Surat edaran nomor: SE.5/MENLHK/PSLB3/PLB.0/12/2017 tersebut berisi imbauan agar masyarakat yang melakukan perayaan malam tahun baru 2018, memperhatikan kebersihan lingkungan sehingga dapat mewujudkan malam tahun baru sebagai less waste event.

"Inti dari surat edaran menteri LHK terkait imbauan bersih sampah pada perayaan tahun baru 2018, hendaknya dalam kegiatan tersebut, sampah tidak berserakan. Untuk mewujudkan ini, tentunya perlu ada kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat," ujar Aditya saat jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (29/12). 

Surat edaran Menteri LHK tersebut juga berisikan kegiatan malam tahun baru bersih sampah dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat bersama dengan pemerintah. Kegiatan dilakukan melalui gerakan masyarakat malam tahun baru bersih sampah, penyebaran informasi malam tahun baru bersih sampah melalui media cetak elektronik maupun media sosial serta penyediaan sarana dan prasarana persampahan. 

Khusus untuk momen pergantian tahun di Surabaya, Aditya menyebut Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya menyiapkan ratusan personel tenaga kebersihan. Ada kurang lebih 300 pasukan kuning serta sekitar 120 staf di dinas. "Kami juga menyediakan tempat sampah di beberapa titik. Ini agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan," sambung dia. 

Di malam pergantian tahun-tahun sebelumnya, Aditya menyebut timbunan sampah bisa mencapat 6 ton. Jenis sampah paling banyak adalah sampah kemasan berupa bungkus makanan dan minuman. Ada beberapa titik yang menjadi episentrum timbunan sampah. Diantaranya di kawasan pintu-pintu masuk kota, pusat kota, taman bungkul, juga di sekitar jembatan Kenjaran. 

"Banyak keramaian, tentu menghasilkan sampah. Karena itu, kami mengharapkan masyarakat tidak membawa minuman kemasan/plastik yang menimbulkan banyak sampah tetapi bisa bawa tempat minum dari rumah sehingga bisa reduce dan reuse," sambung dia. 

Selama ini, Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya edukasi untuk mengajak masyarakat peduli pada kebersihan dan cerdas mengelola sampah. Diantaranya melalui kompetisi lingkungan bersih dan merdeka dari sampah antar kampung hingga RT/RW. "Dan itu efeknya luar biasa. Kampung yang ikut berpartisipasi bisa mencapai 150 peserta. Untuk sampah rumah tangga juag relatif turun. Turunnya bisa 10 persen. Kami membandingkannya saat sebelum dan setelah mengikuti lomba," sambung Agus Heby, Kabid Kebersihan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Kota Surabaya.

Pemkot juga memiliki payung hukum untuk membuat masyarakat lebih peduli pada kebersihan dan pengelolaan sampah. Seperti Perda 5 tahun 2015 di mana disebutkan bahwa penghasil sampah harus mengelola sampahnya dengan melakukan 3 R (reduce, reuse, recycle). Juga ada Perwali 10 tahun 2017 yang mengatur tentang larangan membuang sampah sembarangan. Untuk mendukung Perwali ini, pemkot memiliki Satgas OTT. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...