Skip to main content

Kemensos Berhasil Jadikan Angka Putus Sekolah Tidak di Bawah 85 Persen

SURABAYA (Mediabidik) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI berhasil menjadikan angka anak putus sekolah tidak di bawah 85 persen secara nasional. Hal ini berkat perjuangan para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di daerah-daerah.

"Dari pencatatan tiga tahun terakhir, jarang ditemukan di daerah anak-anak yang tidak sekolah di bawah 85 persen. Jadi tingkat kehadirannya sudah terdorong lebih baik. Karena peserta PKH ini anak-anaknya wajib sekolah  minimal 85 persen," kata Dirjen Perlindungan Kementerian Sosial, Harry Hikmat, di Surabaya, Senin (18/12).

Menurut Harry, PKH ini terbukti efektif untuk memastikan perbaikan akses dari anak sekolah dengan dilihat peningkatannya signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti PKH. Partisipasi anak bersekolah dari anak keluarga miskin dan beresiko bisa putus sekolah dijaga kelangsungan pendidikannya sampai dengan 95 persen.

Keberhasilan PKH juga dapat dilihat di tingkat aksesibilitas kesehatan.Dimana ibu hamil memeriksakan kesehatannya di atas 90 persen. Bahkan masyarakat yang mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) persentasenya sampai 87 persen.

"Artinya PKH juga bisa mensosilaisasikan program-program lainnya seperti program Indonesia sehat, dan Indonesia pintar. Itu bagian dari pendampingan yang dilakukan oleh para pendamping,"ujarnya.

Produktivitas penerima PKH saat ini meningkat, karena mereka mendapatkan tambahan income. Dimana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan tambahan income Rp 500 ribu per tiga bulan. Tambahan itu bisa menjadi tambahan modal usaha, kalau kebutuhan pendidikan dan keshatan sudah terpenuhi. 

"Itu otomatis menjadi tambahan pendapatan bagi keluarga yang diterima langsung oleh ibu," ungkapnya.

Dengan keberhasilan ini, kata Harry, Kementerian Sosial selayaknya memberikan apresiasi atau penghargaan kepada para pekerja kemanusiaan. Mulai pendamping, operator, kordinator kab/kota, koordinator wilayah, dan koordinator regional.

"Semua ini adalah orang-orang yang ada di garis terdepan yang bekerja bahu membahu untuk mencapai target PKH yang telah ditetapkan. Dan kami melihat bagaimana para pendamping itu dengan dedikasi yang tinggi, militansi, dan semangat yang luar biasa," pungkasnya..

Menurut Harry, banyak pendamping yang patut diapresiasi, dan patut diberikan pengakuan dari Kemensos bahwa mereka telah memberikan manfaat luar biasa kepada para penerima manfaat. Terutama ibu-ibu keluarga penerima manfaat yang memang dalam situasi penuh keterbatasan di daerah-daerah terpencil. Namun dengan perjuangan pendamping, mereka mandapatkan manfaat yang besar.

Maka acara  diselenggarakan sebagai sebuah wujud apresiasi kepada para pelaksana PKH. Kemensos melihat keberhasilan bukan hanya atas dukungan para pendamping saja,  tetapi juga dukungan dari pemerintah kab/kota. Baik dukungan dalam memberikan dana, fasilitas.

"Kita juga patut memberikan apresiasi kepada pihak terkait yang selama ini sudah membangun sinergi, sudah membangun komitmen bersama, terutama kementerian, lembaga, dan organisasi kemanusiaan termasuk lembaga PBB dan bank dunia," pungkasnya.

Untuk total pendamping pada tahun 2018 sudah mencapai 43 ribu se-Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. Semantara sistem recrutmentnya, dan pembinaannya dari pusat. 

"Tapi saat ini pembinaan sudah kita serahkan kepada pemerintah kab/kita.  Kalau yang tugasnya di provinsi ya kita serahkan ke provinsi melalui Dinas Sosial," paparnya.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Dukung Penyelenggaraan Layanan QRIS Trans Jatim, Bank Jatim Raih Penghargaan

SURABAYA|Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus bersinergi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) demi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Salah satu bentuk support Bank Jatim, yaitu memfasilitasi kemudahan pembayaran transportasi bus Trans Jatim.  Berkat pelayanan prima yang diberikan oleh BJTM itu, perseroan berhasil mendapatkan apresiasi berupa piagam penghargaan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim) atas kerja sama penyelenggaraan layanan pembayaran non tunai melalui QRIS pada sistem E-Ticketing Trans Jatim. Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Dishub Jatim Dr Nyono dan diterima oleh Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah dalam acara Peresmian Operasional bus Trans Jatim Koridor IV (Gresik - Lamongan) dan Trans Jatim Luxury, di Alun-Alun Lamongan, pada Jumat (9/8/2024). Turut hadir juga dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy...

Pj Gubernur Jatim Lepas Atlet Jatim Menuju PON XXI Aceh-Sumut

SURABAYA|Mediabidik.Com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis atlet kontingen Jawa Timur (Jatim) dapat membawa pulang gelar Juara Umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumut pada 9-20 September mendatang. Hal tersebut disampaikannya saat melepas Kontingen Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Jumat (30/8/2024) sore.  Pelepasan tersebut ditandai dengan pemakaian jaket dan topi secara simbolis kepada perwakilan atlet dan pelatih oleh Pj Gubernur Adhy. Pj Gubernur Adhy mengatakan, optimisme raihan juara umum di PON kali ini sangatlah realistis. Mengingat pada gelaran PON XX di Papua tahun lalu, Jatim dapat menduduki juara ketiga. "Target tentunya yang terbaik lebih dari PON XX kemarin. Cita-cita kita jelas Juara Umum. Kita akan berjuang sekuat tenaga. Insya Allah nanti kami juga akan membersamai mereka bertanding. Kita doakan semoga Jawa Timur akan memperoleh juara umum atau paling tidak lebih daripada PON ke...