Skip to main content

Bu Nyai dan Mubalighoh se Malang Raya Deklarasikan Pemenangan Gus Ipul-Anas

SURABAYA (Mediabidik) - Setelah Madura, Kediri, Situbondo, Jember dan Nganjuk, kini giliran para Bu Nyai, Mubalighoh dan aktivis perempuan Nahdlatul Ulama (NU) atau kaum perempuan Nahdliyin se-Malang Raya mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas atau Gus Ipul-Mas Anas pada Pilkada Jawa Timur 2018 mendatang.

Deklarasi dukungan kali ini dibacakan secara bersama-sama dalam acara Ngaji Aswaja di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Kota Malang, Sabtu 23 Desember 2017. Deklarasi dukungan yang dipimpin Nyai Dzurrotul Bariyah ini berisi lima poin. Di antaranya berisi tentang komitmennya untuk memenangkan pasangan Gus Ipul-Mas Anas.

"Bersedia menyatukan langkah dan tekad, bergerak bersama, satu komando dan satu barisan dalam mendukung, mengawal dan memenangkan calon gubenrnur dan wakil gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf dan H Abdullah Azwar Anas pada Pilkada Jawa Timur Tahun 2018," kata Nyai Dzurrotul Bariyah saat membacakan deklarasi dukungan.

Berikut isi lima poin dukungan dalam deklarasi itu, 1. Berpegang teguh pada aqidah, ajaran, nilai dan tradisi Islam Ahlussunah wal Jama'ah (Aswaja). Dan senantiasa setia serta tunduk pada keputusan Nahdlatul Ulama (NU).2 Berkomitmen untuk senantiasa menjaga dan menciptakan situasi dan kondisi Jawa Timur yang aman dan kondusif serta pemilu yang damai dan bermartabat.3. Bersedia menyatukan langkah dan tekad. Bergerak bersama. Satu komando dan satu barisan dalam mendukung, mengawal dan memenangkan calon gubenrnur dan wakil gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf dan H Abdullah Azwar Anas pada Pilkada Jawa Timur Tahun 2018.. 4.Bersedia berperan aktif dan siap dzahir batin untuk memenangkan calon gubernur dan wakil gubernurJawa Timur, H Saifullah Yusuf dan H Abdullah Azwar Anas pada Pilkada Jawa Timur Tahun 2018. 

Sementara itu, Gus Ipul yang menghadiri acara itu bersyukur mendapat dukungan dari kaum perempuan Nahdliyin. Pria yang saat ini masih menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Timur itu mengatakan, deklarasi dukungan dari kaum perempuan Nahdliyin itu akan terus berkembang ke daerah lain.

"Dukungan yang saya syukuri lah ya. Dukungan yang saya syukuri dan ini akan terus berjalan ke beberapa tempat. Ini dimotori beberapa Bu Nyai, Mubalighot, aktivis perempuan untuk melakukan konsolidasi, mengambil langkah nyata untuk meyakinkan masyarakat, kemudian nanti bersinergi dengan tim lain," katanya.

Nantinya, para kaum perempuan Nahdliyin itu akan bersinergi dengan tim pemenangan lainnya. Sebab menurutnya, tim pemenangan dirinya ada tiga. Tim partai, dimana PKB dan PDI Perjuangan sebagai partai pengusung bergerak sendiri - sendiri. Selain itu juga ada tim gabungan antara PKB dan PDI Perjuangan serta tim dari relawan.

"Ini nanti akan menjadi bagian dari relawan. Ada tiga tim yang bergarak. Tim partai, tim gabungan antara PDI-P dan PKB, tiga baru relawan," jelasnya.Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Mas Anas, Hikmah Bafaqih mengatakan, deklarasi dukungan dari kaum perempuan akan terus mengalir di setiap daerah di Jawa Timur." Ini deklarasi dukungan yang tokoh-tokoh perempuan yang sudah usia matang. Nanti juga ada deklarasi dari generasi Z," katanya.

Rencananya deklarasi para Bu Nyai juga akan digelar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur karena saat ini ribuan Bu Nyai pengasuh pesantren ingin benar-benar mengamankan fatwa para Ulama dan Kiai Sepuh untuk memenangkan pasangan Gus Ipul-Anas.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...