Skip to main content

Risma Terima 4 Pelajar yang Tergabung Dalam APS, Diruang Kerjanya

SURABAYA (Mediabidik) - Kedatangan empat pelajar yang tergabung dalam Aliansi Pelajar Surabaya (APS) di ruang keja walikota, Selasa (8/8) kemarin, menjadi tamu spesial Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Mereka adalah Aryo Seno Bagaskara dari SMAN 5 Surabaya, Rafli R dari SMAN 2, Nabila Yasmindra dari SMAN 18 dan Kitaro Desmon Santoso dari SMAN 4. Selama kurang lebih satu jam, mereka menyampaikan banyak hal. Diantaranya perkembangan kondisi pelajar SMA/SMK di Surabaya.

Aryo Seno Bagaskara selaku "juru bicara" mewakili teman-temannya menyampaikan, kedatangannya ke ruang kerja wali kota karena ingin sowan dan bisa tetap menjalin hubungan baik meskipun pengelolaan SMA/SMK kini ada pada Pemerintah provinsi Jawa Timur dan tidak lagi dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Menurutnya, Wali Kota Risma ibarat orang tua bagi mereka.

"Dulu sewaktu di Orpes (organisasi pelajar Surabaya) kami sering berkumpul dan mengobrol dengan Bu Risma. Ini agak lama tidak bertemu beliau. Karena itu kami sowan ke sini," jelas Seno.

Selain menyampaikan rencana membentuk komunitas resmi pelajar Surabaya dan melakukan kongres pelajar, Seno juga menceritakan uneg-uneg nya setelah SMA/SMK tidak lagi gratis setelah tidak lagi dikelola Pemkot. Awal nya, dia dan beberapa teman-temannya sempat was-was tidak bisa membayar SPP dan khawatir kegiatan sekolah akan tidak berjalan lancar. "Awalnya kami kadang lupa kalau bayar karena tidak terbiasa. Jadi bayarnya sering telat. Tapi seiring waktu, kami mulai beradaptasi. Dan sekolah juga memberi toleransi, telat nggak apa-apa," sambung pelajar SMAN 5 Surabaya ini.

Namun, Seno tidak menutupi kebanyakan yang mampu membayar itu adalah mereka yang berasal dari kalangan menengah ke atas. Di sisi lain, dia menyebut ada beberapa teman-temannya yang kesulitan membayar SPP. Karenanya, dia bersama beberapa teman kemudian mendata teman-teman nya yang memang kesulitan untuk membiayai sekolah nya (membayar SPP). "Memang ada beberapa yang belum bisa bayar. Teman-teman pernah urunan untuk membantu bayar SPP," sambung dia.

Wali Kota Tri Rismaharini menitip pesan kepada Seno dan kawan-kawannya untuk ikut mengawal dan melaporkan bila ada teman-teman sekolahnya yang tidak bisa membayar SPP dan terancam putus sekolah. "Saya nitip tolong, teman-teman mu yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak bisa bayar, tolong disampaikan ke saya," ujar wali kota.  

Wali kota juga berpesan, meskipun pengelolaan SMA/SMK tidak lagi dipegang Pemkot, tetapi Seno dan kawan-kawannya harus terus semangat bersekolah dan berprestasi. Terlebih, mereka memiliki potensi. "Yang paling penting, kalian harus berhasil. Kalian harus membanggakan orang tua kalian, kota dan negara dengan prestasi kalian," sambung wali kota.   

Organisasi Pelajar Surabaya dulu awalnya dibentuk dengan harapan sebagai wadah untuk menyerap apa yang ingin disampaikan oleh pelajar SMP dan SMA di Surabaya. Ini sesuai dengan undang-undang perlindungan anak. Dalam perjalanan nya, mereka kemudian dimaksimalkan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya sebagai konselor sebaya alias pendamping bagi teman mereka yang mengalami masalah. "Ternyata konselor sebaya ini efektif untuk membantu menangani permasalahan teman-temannya di sekolah. Masalah di sekolah sangat kompleks dan kita bisa langsung tangani. Terbukti, angka kenakalan remaja turun drastis," ujar wali kota.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...