Skip to main content

Intensifkan Perantingan Pohon, Guna Sambut Musim Hujan

SURABAYA (Mediabidik) - Memasuki musim hujan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya mengintensifkan perantingan pohon di sejumlah titik. Perantingan itu bertujuan untuk mengantisipasi kejadian pohon tumbang.

"Perantingan pohon sebenarnya merupakan kegiatan rutin. Namun, karena sudah memasuki musim hujan yang biasanya disertai angin kencang, kami mengintensifkan kegiatan ini," ujar Kepala DKP Surabaya Chalid Buhari saat ditemui di kantornya, Rabu (5/10).

Dalam menentukan pohon yang dipangkas, lanjut dia, DKP memprioritaskan pohon-pohon yang kondisinya sudah keropos sehingga dinilai membahayakan. Selain itu, pohon yang menutupi rambu-rambu lalu lintas juga tak luput dari sasaran pemangkasan. Meski demikian, dalam melakukan perantingan, DKP tetap memperhatikan estetika kota.

Terkait kegiatan perantingan pohon ini, DKP memaksimalkan tim khusus perantingan berjumlah 10 orang. Tim tersebut didukung dua tim rayon beranggotakan 14 orang. Sedangkan, mobil untuk menjangkau bagian atas pohon alias skywalker yang dimiliki DKP sebanyak 17 buah juga dioptimalkan.

Lebih lanjut, Chalid menjelaskan, hasil perantingan pohon dikumpulkan di rumah kompos. Setelah itu, pupuk kompos hasil perantingan akan digunakan untuk pemeliharaan taman-taman kota. Dengan demikian, akan tercipta efisiensi karena pemkot tidak perlu membeli pupuk. "Prosesnya butuh waktu tiga minggu mulai dari pencacahan hingga menjadi kompos," urai mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya itu.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...