Skip to main content

Supaad: H-10 Jalan Provinsi Siap Layani Pemudik

SURABAYA (Media Bidik) – Pada dasarnya Jalan antar kabupaten/Kota atau disebut Jalan Provinsi di Jawa Timur sudah siap melayani masyarakat  pemudik lebaran Idul Fitri tahun 2016 yang akan merayakan lebaran ke sanak family, begitu pula Jalan antar Provinsi atau Jalan Nasional, perihal tersebut disampaikan Kepala Dinas PU Bina Marga Jawa Timur.

Menurut Supaad Kadinas PU Bina Marga Jatim mengakui sejujurnya ada beberapa titik-titik rawan jalan yang perlu diwaspadai bagi para pemudik yaitu sekitar wilayah jurusan Ngawi-Matingan, sebab di daerah sekitar tersebut masih terdapat jalan yang retak dan bergelombang, akan tetapi pihak pemerintah melalui Balai Besar Pelaksaan Jalan sanggup memperbaikinya untuk palayanan masyarakat termasuk juga memberikan rambu-rambu.

Masih menurut Paad, untuk wilayah jurusan Ponorogo-Pacitan di Km 228 Desa kemaharjo, disana terdapat longsoran yang tidak mungkin lagi diperkuat jalannya, namun pihak nya sedang  memasang mengereksion kembali jembatan baru disampingnya,dan dipastikan akan bisa difungsikan sebelum H-10 mendatang.

" Saya pastikan masyarakat tak perlu was-was melintasi daerah tersebut, sebab daerah tersebut terdapat empat akses yang bisa menuju Jogja, Solo, Trenggalek dan Madiun," terang Supaad di hadapan Wartawan, Rabu (15/6).

Sedangkan untuk kerusakan jalan yang terdapat didaerah lainnya dianggap hanya kerusakan klasik yang tidak perlu dirisaukan, akan tetapi pihak PU Bina Marga berjanji menyelesaikan persoalan kerusakan jalan diwilayah Jawa Timur tersebut pada H-10 menjelang lebaran tiba.

" Pada H-10 jelang lebaran nanti, semua peralatan dalam rangkah perbaikan jalan sudah dihentikan dan dipastikan alat-alat berat yang dipakai untuk perbaikan jalan tidak akan lagi berada di bahu jalan, sebab itu bisa menggangu perjalalanan arus pemudik," tegasnya.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...