Skip to main content

Tingkatkan Iman dan Taqwa di Bulan Ramadhan


SURABAYA (Media Bidik) – Meskipun sekolahan SDN Putat Jaya IV di Jalan Mustang Surabaya, saat ini sedang melakukan renovasi pembangunan gedung sekolahan, namun pihak sekolah dan siswa tetap semangat melaksanakan kegiatan Pondok Ramadhan tanpa tidak mengurangi  rasa iman dan taqwa kepada Sang Khaliq.

Hal disampaikan Kepala sekolah SDN Putat Jaya IV Surabaya Musiyam,Spd,Mpd saat ditemui di sela kegiatan Pondok Ramadhon mengatakan, sebelumya pihak sekolah meminta maaf kepada orang tua siswa yang mana anak-anaknya harus bergantian mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dan Pondok Ramadhon dikarenakan ruang kelas terbatas akibat adanya renovasi gedung sekolahan.

" Untuk diketahui ruang kelas terbatas hanya bersifat sementara, akan tetapi kalau pembangunan renovasi gedung sekolah selesai, pihak sekolah berjanji kegiatan Pondok Ramdhon ataupun kegiatan belajar mengajar akan kembali normal bahkan semua kelas akan dipastikan masuk pagi semua," terang Kasek yang punya hoby olahraga Voly, Jumat ( 10/6).

Musiyam menegaskan, pada kegiatan Pondok Ramadhon tahun ini harus dijadikan ujian dalam meningkatkan keimanan baik para guru maupun semua siswa-siswi SDN Putat Jaya IV, sebab selama ini guru yang tadinya fokus pada mengajar dibidang akademis, diharapkan di Bulan suci Ramadhan ini semua guru harus bisa lebih sabar dalam menyampaikan pengetahuan dibidang agama.

"Saya menghimbau kepada jajaran guru kelas supaya lebih sabar dalam meningkatkan keimanan dan peningkatan SDM dalam mengajar, mengingat tahun ini sekolah kita sudah mempunyai ruang kelas yang cukup dan tidak perlu bergantian untuk memakai ruang kelas," tegas Musiyam yang genap 2 tahun memimpin sekolah SDN Putat Jaya IV tersebut.(rofik)
    
    

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...