Skip to main content

Permudah Pengawasan Rumah Pompa Melalui CCTV

Samsul Hariyadi Kabid Pematusan
SURABAYA (Media Bidik) – Untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi di era modern ini Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) pemkot Surabaya memasang Closed Circuit Television (CCTV) di 55 unit rumah pompa milik pemkot Surabaya. Tujuannya untuk memudahkan pengawasan dan pemantauan kinerja rumah pompa disaat musim hujan.

Hal itu disampaikan Samsul Hariyadi Kabid Pematusan DPUBMP pemkot Surabaya mengatakan," Pemasangan CCTV dirumah pompa sudah dari tahun kemarin, cuma untuk pengawasannya melalui monitor masih diruangan bu wali, sekarang semua bisa dipantau melalui ruang Kepala Dinas, Kepala Bidang dan Posko, semua sudah dipasang monitor TV untuk memudahkan pemantauan rumah pompa,"terangnya, Senin (20/6).

Samsul menambahkan," Di Surabaya sendiri ada 55 unit rumah pompa yang sudah terpasang CCTV. Fungsinya adalah untuk memudahkan pemantauan dan pengawasan rumah pompa melalui monitor TV, selain itu aplikasi ini sudah bisa masuk ke Hand Phone, baik Walikota, Kepala Dinas, Kepala Rayon, Kabid, Kasi jadi semua bisa mantau lewat HP masing-masing, dimana saja kita berada, baik ke Jakarta maupun luar kota kita bisa pantau langsung via internet serta memberi instruksi langsung untuk teman-teman dilapangan,"imbuhnya.

Lanjut Samsul," Kita sudah training semua teman-teman yang ada dirumah pompa agar bekerja lebih giat untuk Surabaya, karena kinerja mereka diawasi melalui CCTV 24 jam. Harapan saya kedepannya selain pengawasan dan pemantauan lebih cepat, kita bisa curi start untuk mengosongkan saluran saat musim hujan, sehingga genangan bisa di minimalisir,"jelasnya. (pan)   

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...