Skip to main content

Prabowo selalu Mendukung Anaknya

JAKARTA - Putra semata wayang Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, mengatakan sang ayah selalu memberikan dukungan kepadanya dalam berkarya. Tak ada kritik terhadap hasil karyanya.
"Bentuk dukungannya doa dan dorongan," katanya seusai menyaksikan debat calon presiden di Hotel Gran Melia, Jakarta, pada Ahad, 15 Juni 2014. "Dia selalu mendukung."
Menurut dia, Prabowo menghadiri pameran rancangan barunya jika ada waktu senggang.
Didit dan ibunya, Titiek Soeharto, yang juga mantan istri Prabowo, datang menyaksikan Prabowo berdebat dengan calon presiden Joko Widodo. Prabowo memuji Didit di atas panggung ketika Jokowi menanyakan soal ekonomi kreatif. "Anak saya hanya satu, dan dia seorang desainer terkenal hingga mancanegara," kata Prabowo. (Baca: Kembangkan Industri Kreatif, Prabowo Dukung Jokowi)
Di Indonesia, nama Didit Hediprasetyo kalah tenar dibanding sederet desainer nasional lainnya. Namun, di luar negeri, Didit amat dikenal. Dia alumnus Parsons New York, Amerika Serikat, sebelum melanjutkan sekolah desain Parsons di Paris, Prancis.
Sekitar dua tahun silam, produsen BMW memilihnya sebagai salah satu perancang interior BMW Individual Series 7. Mobil ini diproduksi terbatas, hanya lima unit di seluruh dunia. "Desain Didit sangat hit di Asia, jadi tidak heran jika BMW menawarkan kesempatan untuk mendesain produk mobilnya kepada Didit," demikian dilansir situs Motorauthority.com.
Karya Didit juga pernah dipakai oleh penyanyi Kanada, Carly Rae Jaepsen, pada saat menghadiri MTV Video Music Awards Jepang pada 2013. Sejumlah aktris Indonesia pun pernah memakai gaun-gaun rancangan Didit, salah satunya Anggun. Bahkan, pada pergelaran Couture Paris Fashion Week 2014 pada Januari lalu, Anggun datang untuk melihat karya Didit.
Gaun adibusana terbaru karya Didit juga dipublikasikan oleh Vogue Inggris melalui situs www.vogue.co.uk. Dia menjadi satu-satunya desainer Indonesia yang mencatatkan namanya dalam situs majalah mode paling disegani di dunia itu.
Dalam rancangan terbarunya, Didit menampilkan songket dengan motif houdstooth alias gigi anjing dalam warna-warna cokelat maupun pastel. Didit memadukan songket dengan bahan kulit menjadi gaun dengan siluet feminin tapi tetap modern.(Tempo)

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...