Skip to main content

Khofifah-Emil Daftar ke KPU Dihari Terakhir

SURABAYA (Mediabidik) - Pasangan Bacagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa  dan Bacawagub Jatim Emil Elistianti Dardak resmi mendaftarkan diri ke KPU Jatim pukul 11.15 WIB. Emil didampingi oleh istrinya, Arumni Baschin, Khofifah- Emil mendaftar di hari terakhir dengan diantarkan ketua DPD Demokrat Soekarwo, ketua dan sekretaris partai PPP, Hanura, PKPI, dan PAN. Sementara untuk Nasdem dan Golkar diwakilkan oleh wakil ketua dan sekretaris.

Tim bakal pasangan cagub dan cawagub Khofifah-Emil telah melengkapi semua persyaratan.Terutama surat mandat dari ketua partai yang berhalangan hadir. Hanya saja Bawaslu Jatim sempat mempertanyakan surat kedinasan ketua DPW Nasdem yang juga Bupati Malang Rendra kresna. Dalam berkas tersebut tidak ada surat kedinasan dari Pemkab Malang karena Rendra berada di Jakarta.

"Kita tunggu jawaban dari Bawaslu, apakah diterima atau tidak karena tidak surat kedinasan. Atau pasangan calon dan ketua parpol bisa pulang dulu nanti diurus oleh tim pemenangan.Yang penting kita tidak bisa beri surat tanda terima,"ujar ketua KPU Jatim, Eko Sasmito, di KPU Jatim, Rabu (10/1).

Namun Sekretaris tim pemenangan Khofifah - Emil, Renville Antonio bersedia melengkapi kekurangan berkas, sehingga pasangan calon dan ketua parpol bisa pulang."Biar kami yang urus nanti. Bapak ibu bisa pulang dulu," katanya. Selang setengah jam beberapa kemudian,  pengurus DPW Nasdem akhirnya menerima surat kedinasan dari Pemkab Malang melalui email. 

Setelah penyerahan berkas persyaratan kepada Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito, kemudian dilakukan pemeriksaan berkas-berkas agar sesuai persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya dilakukan penandatanganan lembar BKWK yaitu lembar BKWK 2, BKWK 3, dan BKWK 4.

Di akhir pemeriksaan, pihak KPU menyatakan bahwa perlengkapan berkas calon pasangan Khofifah-Emil tersebut terpenuhi. Namun tanda terima akan diserahkan setelah dilakukannya perbaikan surat keterangan ketidakhadiran ketua partai Nasdem.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...