Skip to main content

Partai Demokrat Buka Kader Muslimat NU Nyaleg

NGAWI (Mediabidik) - Partai Demokrat membuka peluang bagi kader kader Muslimat NU yang ingin terjun ke dunia politik dalam pemilu legislatif 2019 mendatang.

"Mari kalau ada saudara kita dari Muslimat NU yang mau mendaftar sebagai caleg melalui partai Demokrat. Saya selakau Ketua Umum membuka lebar lebar pintu bagi kader Muslimat NU yang akan maju swbagai caleg melalui Partai Demokrat, baik DPRRi, DPRD Propinsi Maupum DPRD Kota - Kabupaten," ujar SBY diacara silaturrahmi SBY dengan Muslimat, tokoh masyarakat dan kelompok tani, di Ngawi, Kamis (5/4).

Menurut SBY, Partai Demokrat menila babyak kader kader Muslimat yang mempunyai kemampuan, sehingga xukup naif bila Partai Demokrat menutup diri terhadap kader kader Muslimat NU.

"Dengan ketua Umum Muslimat kita sudah cukup kenal, apalagi saat ini Partai Demokrat mengusungnya sebagai calon Guebefnur Jatim. Jadi bila ada kader Muslimat Nu yang ingin ikut berjuang di pemilu legislatif mendatang melalui partai Demokrat, maka kita terbuka lebar lebar," kata SBY yang disambut aplaus dari kader kader muslimat Nu yang hadir dalam acara tersebut.

Dalam kesempatan ini SBY juga menjelaskan bahwa kedatangannya menyapa masyarakat Jatim mulai tangal 31 Maret kemarin dan berkeliling di beberapa kota di Jatim, tidak lain untuk memenangkan pasangan calon yang diusung Partainya di pilkda serentak, termasuk untuk pilgub Jatim 2018.

Kata SBY, khusus untuk pilgub Jatim, Partai Demokrar yang mengusung pasangan no urut 1 Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak, maka semua mesin partai Demokrat yang ada di jatim harus all out dalam memenangkan pasangan ini.

Dilanjut oleh SBY, dirinya bersama mas AHY turun dijatim selain menyerap aspirasi masyarakat, yang pasti juga untuk meminta semua kader demokrat sampai tingkat bawah untuk bersama elemen lain yang sama dalam dukungan di pilgub, untuk memenangkan pasangan Khofifah - Emil.

"Saya meminta agar semua kader tidak main main dalam memangkan mbak Khofofah dan mas Emil di pilgub Jatim ini. Karena kemenangan pasangan ini juga kemenanagan Partai Demokrat di Jatim," pungkasnya. ( RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...