Skip to main content

Alumni Lirboyo Berkumpul Kompak Menangkan Gus Ipul-Mbak Puti

KEDIRI (Mediabidik) - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghadiri pertemuan yang digelar Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) di Aula Al Muktamar Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Rabu (11/4).

Sebelum bertemu dengan para alumni, Gus Ipul sowan di kediaman pengasuh Ponpes Lirboyo KH Anwar Mansyur bersama sejumlah tokoh pengasuh lainnya.

Dr. KH Ahmad Fahrur Rozi, ketua Himasal mengatakan pertemuan Gus Ipul dengan anggota Himasal se-Jatim untuk menjalin silaturahmi.

"Ada seribu alumni dari 30 cabang se Jawa Timur yang hadir dalam pertemuan ini," kata pengasuh Pesantren An Nur Bululawang I, Malang Ini.

Menurut dia, para alumni sengaja datang untuk mendengarkan arahan dari pengasuh pesantren terkait dukungan kepada pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) - Puti Guntur Soekarno di pemilihan gubernur 27 Juni 2018 mendatang.

"Semua alumni sudah bersepakat patuh mengikuti arahan kiai tentang calon yang dinilai lebih baik. Sejak lama Lirboyo sudah sepakat mendukung Gus Ipul, begitu pula pada saat PIlgub saat ini. Gus Ipul adalah bagian dari keluarga besar Lirboyo," katanya.

Kepatuhan para santri terhadap perintah kiainya itu, juga ditegaskan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Amin, KH Anwar Iskandar, atau yang akrab disapa Gus War. Di sela acara Silaturahmi Masyayikh dan Alumni Lirboyo, Gus War yang juga alumni Lirboyo ini menyatakan bahwa kepatuhan para santri tersebut adalah suatu bentuk balas budi santri kepada kiainya.

"Semua santri itu, pasti patuh dengan apa yang diperintahkan kiainya. Karena dengan cara itu, santri bisa merasa membalas utang budi. Itulah yang kemudian mereka menyelenggarakan deklarasi ini," tegasnya.

Sementara itu, Gus Ipul mengaku senang atas dukungan ini. Dengan dukungan penuh dari ratusan ribu santri serta alumni Pondok Pesantren Lirboyo yang tersebar di seluruh Jawa Timur hingga tingkat desa dan kelurahan, diharapkan bisa memenangkan kontestasi Pilgub Jatim 2018 ini secara maksimal.(RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...