SURABAYA (Mediabidik) – Di usianya yang menginjak 18 Tahun, Partai Amanat Nasional (PAN) terus berkomitmen untuk terus semakin dewasa dan semakin menarik serta semakin di beri kepercayaan di hati masyarakat .
Di perayaan semarak HUT PAN ke 18 Tahun, Selasa (23/8) Ketua DPW PAN Jatim Masfuk menyampaikan, seperti gadis umur 18 Tahun yang sedang menginjak remaja, begitu pula dengan PAN, semoga di usia ke 18 Tahun Partai yang berlambang matahari terbit ini bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat Indonesia khususnya warga Jawa Timur.
Mantan Bupati Lamongan ini juga menegaskan pada perayaan HUT PAN tahun ini, DPW PAN Jatim akan mengadakan serangkaian kegiatan diantaranya berkunjung ke salah satu Panti Asuhan Aisyiah di jalan Barata Jaya 19 Surabaya, donor darah serta pemotongan tumpeng.
" Pada Penutupan nanti, kami akan menggelar acara gerak jalan pada tanggal 28Agustus mendatang dengan start di Taman Bungkul tentunya panitia akan menyiapkan hadiah yang menarik bagi peserta," tegas Masfuk.
Sedangkan tema HUT PAN ke 18 Tahun ini Kami dari PAN mengusung tema Kemakmuran Bersama Negeri, maksudnya ditengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu saat ini masyarakat sangat mengharapkan keadilan dan kemakmuran.
" Untuk itu PAN akan melakukan pengawalan agar masyarakat mendapatkan Keadilan disemua bidang, mulai Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Tenaga Kerja dan Pembangunan, tentunya melalui kader PAN yang duduk di gedung dewan yang ada di daerah akan mengambil langkah konkrit," ucapnya.
Maka, lanjut Masfuk, untuk mengisi kemerdekaan sesuai dengan Founding Father untuk keadilan perlu disuarakan dan di perjuangkan tentunya dari segala aspek. (rofik)
Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...
Comments
Post a Comment