Skip to main content

Risma Kenalkan Industri Kreatif ke Pelajar SMP Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - Untuk manfaatkan peluang Industri kreatif saat ini sedang memboming. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan mengenalkan sejak dini manfaat industri kreatif kepada seluruh pelajar SMP se-surabaya. Kali ini, spesifikasi yang dibahas tentang media sosial Instagram.
Hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Dinas Pendidikan M.Ikhsan, Koordinator Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhamad Najib Wahito dan aktor sekaligus pelaku industri kreatif Dennis Adishwara yang dipercaya sebagai pengisi acara. 

Di hadapan puluhan pelajar SMP, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan kepada pelajar SMP bahwa ada banyak pelajaran di luar sana yang sangat luas untuk dipelajari. Artinya, Wali Kota Risma ingin menegaskan kepada anak-anak bahwa belajar tidak melulu matematika dan lain-lain, tetapi ada banyak hal salah satunya industri kreatif. 

"Dengan adanya pembekalan semacam ini, ke depan mereka bisa menentukan mau ke mana sekaligus mengembangkan potensi yang dimiliki," katanya di di graha Sawunggaling lantai 6, Selasa (27/2/2018). 

Selain itu, Wali Kota Risma juga menekankan kepada anak-anak bahwa gadget yang dimiliki setiap pelajar harus dipergunakan sebaik mungkin. Pasalnya, lanjut Risma, sebagian besar anak-anak belum mengetahui bagaimana cara menyebarkan konten-konten positif melalui media sosial yang mereka miliki. "Manfaatkan teknologi atau media sosial dengan kebaikan, bukan sebaliknya," pesannya.

Ke depan, Wali Kota sarat akan prestasi menegaskan, pengenalan industri kreatif akan terus berlanjut karena dinilai penting bagi masa depan anak-anak. "Next, kalau tertarik dia bisa mengikuti terus programnya," imbuhnya. 

Dennis Adishwara yang dipercaya sebagai narasumber mengemas kegiatan ini sesuai dengan karakter anak muda. Diramu dengan jenaka, Dennis menjelaskan kepada pelajar SMP bagaimana cara mendapat followers dan memaksimalkan media sosial instagram dengan cara yang bermanfaat, kreatif dan lucu. 

"Ada banyak caranya, salah satunya membalas komentar, interaktif di sosial media dan mengisi konten serta aktivitas yang menginsiprasi banyak orang," jelas Dennis. 

Untuk membuktikan hal tersebut, Dennis meminta kepada seluruh pelajar yang hadir untuk melakukan selfie dengan memberi senyuman terbaik. Setelah itu, diupload dengan caption yang menarik. 
"Pagi ini lupa sikat gigi, tolong lihatkan apa ada yang masih nyangkut," ucapnya diiriingi gelak tawa pelajar.  

Sekitar 1 jam membagikan ilmunya kepada pelajar SMP, pemeran film Ada Apa Dengan Cinta itu mempersilahkan anak-anak untuk bertanya. Pada kesempatan ini, beberapa anak mengajukan beberapa pertanyaan seputar Instagram. Uniknya, setiap anak yang berani bertanya diberi tiket gratis dalam acara Kreator Kekinian bersama Raditya Dika dan Dennis Adishwara bertempat di The Square Ballroom ICBC Center malam nanti. "Nanti yang berani tanya langsung saya kasih tiketnya," ungkap pria kelahiran Malang itu. 

Sementara itu, Koordinator Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhamad Najib Wahito menuturkan dari kaca mata KPK. Menurutnya, kegiatan semacam ini bagus untuk pelajar. Sebab, wali kota Risma kerap menyelipkan nilai-nilai kejujuran dalam sambutannya kepada pelajar SMP. 

"Hal ini bagus, karena sosialisasi pencegahan korupsi sudah dilakukan sejak kecil dan tentu ini menjadi perhatian kami karena akan membangun karakter anak di masa depan," ujar Najib.

Ditanya maksud dan tujuan datang ke Surabaya, Najib menuturkan bahwa dirinya melalui Supervisi pencegahan KPK sedang melakukan pendampingan terhadap provinsi/kabupaten dan kota di Jawa Timur, termasuk Surabaya. "Saat ini kami sedang menyusun rencana aksi dan sedang dalam proses," tandasnya. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...