Skip to main content

Oknum Wartawan Bekingi Panti Pijat Mesum

SURABAYA (Mediabidik) – Razia portitusi yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja(Satpol-PP) kota Surabaya di sejumlah panti pijat yang berada dikawasan Ruko RMI jalan raya Menur Kamis (22/9) kemarin berhasil menjaring 24 orang terapis dari 11 tempat dibeberapa lokasi diantaranya kompleks ruko disekitar kawasan Menur.

Razia gabungan yang melibatkan petugas dari pihak Kepolisian dan TNI, juga diikuti oleh sejumlah wartawan elektronik dan cetak.

Ironisnya, saat berada disalah satu panti pijat komplek ruko RMI Menur, sejumlah awak media yang meliput kegiatan tersebut, sempat beradu argument dengan salah satu penjaga panti pijat yang di duga sebagai ajang praktek prostitusi.

Adu argument itu dipicu oleh sikap penjaga panti pijat yang melarang awak media mengambil gambar ruangan terapis.

"Mas, mas, ngapain ngambil di dalam. Gak boleh mas. dilarang mengambil gambar disini," ungkap penjaga panti pijat tersebut, Kamis(22/9/2016) sore.

Mendengar sikap penjaga tersebut, para awak media sedikit melawan dengan bertanya alasan larangan mengambil gambar.

"Mas iki kan nggone arek wartawan juga(mas,tempat ini kan milik wartawan juga)," jawab penjaga rumah pijat itu, menjawab pertanyaan sejumlah wartawan.

Spontan sejumlah awak media bertanya lagi, nama wartawan yang membackingi tempat usaha berbau mesum ini. Lalu dijawab oleh penjaga panti pijat itu, bahwa tempat usaha ini milik salah satu wartawan dari media lokal.

Adu Argument hanya berlangsung beberapa menit saja, setelah salah satu petugas Satpol PP kota Surabaya melerainya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...