Skip to main content

Konjen Jerman Abaikan Keberadaan Benjamin Holst

SURABAYA (Mediabidik) – Benjamin Holst, bule asal Flensburg, Jerman bisa lebih lama transit di Surabaya. Namun keberadaannya di Kota Pahlawan tidak dalam rangka mengemis, seperti halnya di Bali dan sejumlah negara seperti beberapa waktu sebelumnya.

Sejak diciduk dan dititipkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih dibawah naungan Dinas Sosial (Dinsos), Benjamin tidak bisa kemana-mana, apalagi meminta, berharap belas kasihan. Dia berada dalam barak anak Liponsos, dengan satu kamar mandi di dalamnya.

Keberadaan Benjamin yang lebih lama ini lantaran pihak Imigrasi Kelas I Surabaya tidak bisa langsung mendeportasinya. Ini karena paspor serta visa kunjungannya masih berlaku. Di sisi lain, perlu persiapan lain, termasuk tiket pesawat.

Kendati demikian, bule Jerman yang mengidap penyakit "kaki gajah" itu dipastikan bakal bertolak meninggalkan Surabaya, Senin (19/9). Ini disampaikan Benjamin sendiri kepada kepada awak media saat ditemui ke barak anak Liponsos Keputih bersama Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Surabaya, dr Mira Novita bersama timnya.

"Saya akan ke Denmark, Senin mendatang (19/9). Saya sudah beli tiket," ucapnya, Selasa (13/9).

Ditanya tujuannya ke Denmark, Benjamin menyebut dalam rangka bekerja mengumpulkan uang. Beberapa negara pernah disinggahi untuk mengemis hingga black list dialamatkan enam negara terhadapnya.

"Hasil kerja untuk membeli tiket pulang ke Jerman," tuturnya.

Dia tidak lagi mendapatkan respon Konsulat jenderal (Konjen) Jerman seperti yang diharapkan.  Ditanya apakah dia memiliki keluarga atau teman di Denmark, dia mengaku tidak punya.

Senin mendatang Benjamin dari Surabaya ke Jakarta menggunakan pesawat Batik Air pukul 10.25 WIB. Dari Jakarta akan dilanjut ke Denmark menggunakan pesawat Turkish Airlines. Tiket juga sudah dia simpan di smartphone.

Petugas Imigrasi Surabaya datang menemui Benjamins sekitar pukul 10.00 WIB. Disusul Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Surabaya, dr Mira Novita bersama timnya, serta Dinkes Provinsi Jatim.

"Kedatangan kami ke sini (Liponsos) untuk memeriksa kondisinya (tubuh). Perlu obat atau tidak. Untuk kakinya, apakah itu benar kaki gajah atau tidak, menjadi tugas Dinas Kesehatan provinsi untuk memeriksanya," kata Mira Novita sesaat setelah menemui Benjamin.

Diwaktu bersamaan Kasi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi kelas I Khusus Surabaya Agung Pramono mengatakan, pihaknya sudah mengecek keberadaan tiket Benjamin menuju Turki dan Denmark.

"Benjamin memiliki tiket online untuk keberangkatan ke Kopenhagen pada Senin (19/9). Dengan pesawat Turkish Airlines," terangnya. Imigrasi Surabaya telah koordinasi dengan Konjen Jerman, namun tidak mendapatkan respon memadai.

Senin dia akan diterbangkan ke Jakarta dan akan dikawal hingga benar-benar naik pesawat dan tinggal landas. Jika kembali akan dideportasi karena keberadaannya menimbulkan masalah, tidak memberikan manfaat.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...