Skip to main content

Dongkrak Ekonomi Madura, Dewan Jatim Desak Suramadu Dikelola Pemprov

SURABAYA (Mediabidik) - Adanya jembatan Suramadu yang menghubungkan wilayah Surabaya ke Madura bisa mendonkrak perekonomian masyarakat madura ternyata hanya pepesan saja, pasalnya keberadaan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) sebagai pihak pengembang dari pemerintah pusat kembali dipersoalkan oleh anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan Madura. Alasannya Keberadaan BPWS yang sudah memasuki tahun ke 10, ternyata belum memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan di wilayah Madura.
 
"Sudah hampir 10 tahun ternyata keberadaan BPWS tidak memberi kemanfaatan bagi Madura. kalau seperti ini mendingan di bubarkan saja. tidak perlu ada BPWS lagi. Pembangunan madura biar ditangani sendiri kabupaten di madura dan pemerintah propinsi Jatim," ujar Syafiudin Asmoro saat reses dalam menyerap aspirasi warga Bangkalan, Sabtu (4/3).
 
Politisi asal Partai Gerindra Jatim ini menegaskan bahwa  keberadaan BPWS ternyata tidak memberi kemanfaatan bagi madura. terbukti sampai dengan saat ini. Madura masih menjadi daerah tertinggal. Peningkatan kesejahteraan masyarakat madura pasca adanya jembatan Suramadu ternyata belum ada. BPWS yang diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan dengan program pembangunannya ternyata berjalan ditempat dan tidak ada program yang jelas.
 
"Data yang kita terima, anggaran yang dikelola BPWS dari APBN yang terserap tidak lebih dari 25 sampai 30 % dan itu kebanyakan untuk biaya pegawai dan operasional. sedangkan untuk program yang menyentuh masyarakat tidak terealisasi. buktinya dari 300 ribu hektar lahan yang harus dibebaskan di sekitar jembatan suramadu sebagai pengungkit, sampai saat ini belum ada yang bisa diwujudkan. Trus buat apa ada BPWS," ucapnya. 
 
Dikatakan Syafiudin, ini terjadi karena sejak awal telah terjadi tumpang tindih kewenangan yang tidak segera diselesaikan oleh BPWS dengan pihak pemerintah Kabupaten di Madura. yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Imbasnya banyak program yang tidak jalan yang diajukan BPWS kepada pemerintah kabupaten setempat.
 
"coba mana saya ingin tahu kalau BPWS mengatakan sudah ada program yang dijalankan yang benar benar memberikan kemanfaatan dan mengangkat kesejahteraan masyarakat Madura. kalau memang ada maka saat ini perubahan kesejahteraan masyarakat madura terlihat. Buktinya sampai saat ini madura masih belum ada perubahan. kesejahteraan masyarakat masih belum terangkat," terang pria asal madura ini. 
 
Untuk itu kata Syafiudin, bila pemerintah pusat ingin madura cepat berkembang dan persoalan kemiskinan terurai dan kesejahteraan terjadi, maka serahkan pembangunan Madura pada pemerintah setempat, atau menyerahkan ke pemerintah Propinsi jatim.
 
"Dengan pelibatan langsung pemerintah Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep secara langsung tanpa ada BPWS, atau peran BPWS di gantikan pemerintah Propinsi sebagai koordinator, maka saya yakin pembangunan madura akan cepat teralisasi. pengurangan angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Madura akan segera terwujud," pungkasnya. (RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...