Skip to main content

Komisi E minta Pemerintah beri Pendampingan pasca pemulangan Eks Gafatar

SURABAYA ( Media Bidik ) - Pasca pemulangan Eks Gafatar asal Jawa Timur oleh Pemerintah Pusat dirasa masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemprov Jatim maupun Pemkab/Pemkot setempat, pasalnya nasib eks Gafatar ketika sampai di Jatim nasib mereka belum jelas.

Menurut Drs.H.Agus Dono Wibawanto,M.Hum Anggota Komisi E DPRD Jatim yang menangani Kesejahteraan rakyat menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur harus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten ataupun pemerintah kota setempat yang kebetulan warganya  bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara ( Gafatar) ketika masih berada di Kalimantan barat.

Karena ketika mereka hijrah ke Kalimantan Barat bergabung dengan Gafatar, harta benda mereka yang ada di daerahnya sudah dijual untuk menyambung hidup dikalimantan barat, sehingga pasca pembakaran yang terjadi di perkampungan Gafatar di kalbar tersebut mereka sudah tak memiliki harta benda yang tersisa.

"Kita ini hidup di Negara yang saling menghormati kebebasan beragama maupun berpendapat, negara timur yang terkenal budaya tolong menolong dan gotong royongnya,  jadi tidak etis kalau kita mevonis Eks Gafatar tersebut seperti teroris ataupun aliran agama yang sesat," tegasnya,Senin( 25/1).

Pria yang akrab di panggil Gus Dono ini juga berpendapat bahwa pada dasarnya  mereka sendiri bergabung dengan Gafatar awalnya bukan menjadi aliran sesat, melainkan mengadu nasib sebagai petani ataupun pengusaha di luar pulau dengan tujuan mengubah nasib, yang mana kebetulan pada saat itu mereka menganggap Gerakan fajar Nusantara bisa mefasilitasi ketika mereka berada di luar pulau Kalimantan Barat," Artinya para Eks gafatar yang di pulangkan ke Jatim tersebut  adalah korban ,karena mereka hijrah keluar pulau tujuan utamanya mengubah nasib, sebab ketika mereka berada di Pulau Jawa belum ada jaminan pekerjaan yang bisa menjanjikan nasib mereka lebih baik  ," jelas nya.

Mantan Ketua komisi B DPRD Jarim ini juga menghimbau kepada masyarakat Jatim untuk menerima kembali Eks Gafatar ke kampung halamannya, sebab mereka juga punya hak untuk hidup, " Yang paling penting adalah Pemerintah tingkat 1 maupun Pemerintah tingkat 2 harus memberikan pendampingan sampai para eks Gafatar ini benar-benar mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, terutama bagi para anak-anak yang trauma pasca pembakaran di penampungan Kalimantan Barat tersaebut,"papar politisi Demokrat yang selalu vocal diantara rekan sejawatnya. (rofik)











Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Dukung Penyelenggaraan Layanan QRIS Trans Jatim, Bank Jatim Raih Penghargaan

SURABAYA|Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus bersinergi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) demi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Salah satu bentuk support Bank Jatim, yaitu memfasilitasi kemudahan pembayaran transportasi bus Trans Jatim.  Berkat pelayanan prima yang diberikan oleh BJTM itu, perseroan berhasil mendapatkan apresiasi berupa piagam penghargaan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim) atas kerja sama penyelenggaraan layanan pembayaran non tunai melalui QRIS pada sistem E-Ticketing Trans Jatim. Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Dishub Jatim Dr Nyono dan diterima oleh Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah dalam acara Peresmian Operasional bus Trans Jatim Koridor IV (Gresik - Lamongan) dan Trans Jatim Luxury, di Alun-Alun Lamongan, pada Jumat (9/8/2024). Turut hadir juga dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy...

Pj Gubernur Jatim Lepas Atlet Jatim Menuju PON XXI Aceh-Sumut

SURABAYA|Mediabidik.Com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis atlet kontingen Jawa Timur (Jatim) dapat membawa pulang gelar Juara Umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumut pada 9-20 September mendatang. Hal tersebut disampaikannya saat melepas Kontingen Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Jumat (30/8/2024) sore.  Pelepasan tersebut ditandai dengan pemakaian jaket dan topi secara simbolis kepada perwakilan atlet dan pelatih oleh Pj Gubernur Adhy. Pj Gubernur Adhy mengatakan, optimisme raihan juara umum di PON kali ini sangatlah realistis. Mengingat pada gelaran PON XX di Papua tahun lalu, Jatim dapat menduduki juara ketiga. "Target tentunya yang terbaik lebih dari PON XX kemarin. Cita-cita kita jelas Juara Umum. Kita akan berjuang sekuat tenaga. Insya Allah nanti kami juga akan membersamai mereka bertanding. Kita doakan semoga Jawa Timur akan memperoleh juara umum atau paling tidak lebih daripada PON ke...