Skip to main content

Komisi E DPRD Jatim desak Dindik segera realisasikan bantuan untuk sekolahan

Anggota Komisi E DPRD Jatim Benjamin Kristianto
SURABAYA ( Media Bidik) - Masih banyaknya beberapa sekolahan yang belum menerima bantuan anggaran untuk pembangunan perbaikan gedung sekolahan ataupun alat pendidikan harus segera di realisasikan, karena bulan oktober kemarin semestinya sudah masuk dalam APBD baru yakni anggaran tahun 2016 .

Menurut dr. Benjamin Kristianto Mars Anggota Komisi E DPRD Jatim yang menangani Pendidikan mengakui, sampai saat ini dirinya banyak menerima masukan dari pihak sekolah - sekolah yang ada di Jawa Timur terkait masih belum diterimanya bantuan untuk  sekolahan . " Hal ini tidak bisa di biarkan berlarut-larut, karena banyak sekolah yang menunggu dan berharap mendapat bantuan dari dinas terkait yakni Dinas Pendidikan ," tegas dr.Beny,Jum'at ( 8/1).

Legislator asal Fraksi Gerindra ini meminta untuk dinas terkait segera mengeluarkan  bantuan anggaran untuk sekolah yang ada di Jawa Timur segera direalisasikan, sehingga tak ada lagi sekolah yang berharap bantuan untuk pembangunan gedung sekolah terbengkalai.

Jika anggaran tersebut tidak segera di realisasikan ,akan ditakutkan terjadi penyelewengan atau penyimpangan anggaran sebab itu sangat rawan sekali. " Saya takut jika anggaran yang sudah ada tapi faktanya masih ngendok atau terhenti,dan ini patut di duga akan terjadi penyelewengan anggaran,akhirnya dunia pendidikan lah yang akan menjadi korban," tegasnya.

Karena itu, mantan direktur Rumah Sakit ternama di Surabaya RS.William Both ini mendesak kepada Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk segera mencairkan atau mengeluarkan anggaran untuk kepentingan sekolah-sekolah yang ada di Jawa Timur .( rofik) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...