Skip to main content

Bekerjasama Dengan BNI, PDAM Surya Sembada Luncurkan Program Bina Lingkungan

SURABAYA (Mediabidik) – Untuk mengantisipasi permasalahan macetnya aliran air di daerah Surabaya Barat tersebut akan segera diatasi, pasalnya PDAM Surya Sembada saat ini bekerjasama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, melalui program Bina Lingkungan. Adapaun bentuk kerjasama tersebut, berupa tandon air berkapasitas 5 m3 (kubik), dua pompa berkapasitas lima liter perdetik beserta kelengkapannya, senilai 127 jutra rupiah. Perangkat tersebut nantinya akan dipasang di Jl. Sawo, Kelurahan Beringin Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya.

Penandatanganan berita acara serah terima bantuan program bina lingkungan itu akan digelar Rabu (4/10) pagi, bertempat di ruang rapat Direksi Kantor PDAM Surya Sembada. Acara ini akan dihadiri oleh Direktur utama PDAM Surabaya, Mujiaman beserta jajarannya. Dari pihak BNI dihadiri oleh Pemimpin Kantor Wilayah Surabaya, Slamet Djumantoro beserta jajarannya.

Ari Bimo Sakti, Manajer Sekretariat dan Humas PDAM Surya Sembada berharap dengan adanya program kerjasama ini, permasalahan distribusi air di Surabaya Barat akan segera teratasi. "Program bina lingkungan ini mungkin belum bisa sepenuhnya membenahi masalah yang ada, namun inilah bukti PDAM Surabaya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, dan akan terus mengupayakan yang terbaik," tegas Bimo.

Lebih lanjut, Bimo menerangkan selain kerjasama dengan BNI, PDAM Surya Sembada juga akan membangun reservoar dengan kapasitas 500 m3 dan pompa berkapasitas 150 liter per detik dikawasan Surabaya Barat. Proses pembangunan reservoar dan pompa tersebut diperkirakan selesai Februari 2018.

Slamet Djumantoro berujar, melalui program bina lingkungan ini merupakan wujud nyata BUMN Hadir Untuk Negeri. Semoga dengan adanya tendon air tersebut masyarakat Sawo, Kelurahan Beringin Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya lebih mudah mendapatkan fasilias air bersih dari PDAM Surya Sembada. Harapan kedepan kerjasama ini dapat terjalin lebih sinergis Antara kedua pihak. (pan)




Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...