Skip to main content

PMII, GMNI dan HMI Sepakat Ada Tokoh Muda Maju Dalam Pilwali Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - Tiga organisasi mahasiswa, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Himpunan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Jawa Timur bersepakat dan mendorong lahirnya tokoh muda terjun politik. Langkah ini diambil guna menyambut adanya bonus demografi.

Salah satu yang menjadi perhatian para aktivis ini adalah kota Surabaya yang mana akan menghadapi Pemilihan Walikota (Pilwali) pada tahun 2020 mendatang.

"Salah satu kota perhatian kita, adalah Surabaya, karena Surabaya menjadi role model bagi daerah-daerah lain di Jawa Timur," kata Ketua Badko HMI Jatim, Yogi Pratama di Surabaya, Rabu, (19/12).

Sebagai kota maju, kata Yogi, Surabaya sudah sepatutnya dipimpin oleh kalangan muda. Hal ini guna menjawab tantangan para pemuda terutama menghadapi revolusi industri 4.0. Pasalnya, pemuda diyakini minim kepentingan dan menjadi tonggak pembangunan masa depan.

"Yang harus memimpin kota sebesar Surabaya ini ya orang memiliki visi yang visioner dan progresif. Dan itu ada pada seorang pemuda. Karena, representasi pemuda dalam pemerintahan, adalah solusi pada pemuda itu sendiri," demikian Yogi.

Artinya ini peluang bagi Surabaya untuk memulai proses pembangunan dengan menciptakan youth government. Dimana pemerintahannya itu orang-orang muda.

Ketua DPD GMNI Jatim, Nabrisi Rohid menambahkan, pemimpin muda kota Surabaya bisa saja dari kalangan senior dan anak muda, hal ini guna menyambut perkembangan era digital ini yang kian tak terbendung.

"Tidak harus walikota dan wakil walikotanya dari kalangan muda. Minimal, satu diantaranya. Kalau nantinya tua-tua yang memimpin tentu perkembangan teknologi akan terhambat. Biar terjadi balance, saya pikir anak muda juga perlu tampil dalam persoalan Pilkada," tambahnya.

Sementara itu, Ketua PKC PMII Jatim, Abdul Ghoni berpendapat, pemuda saat ini seharusnya banyak mengambil peran dalam bidang politik.

"Antipati terhadap politik adalah pilihan yang salah. Kiprah pemuda sangat ditunggu," kata Goni.

Goni lantas menyentil aktivitas politik para politis senior yang selalu tampil seolah-olah muda dan milenial guna mendapatkan dukungan dari kalangan muda. Menurutnya, itu menunjukkan kalau ternyata ada banyak ruang bagi pemuda untuk terjun dalam politik.

"Sekarang kan banyak politisi bergaya dan pura-pura seperti milenial. Itu sebetulnya menjadi peluang kita para pemuda. Karena para politis senior itu sangat faham potensi anak muda," katanya.

Ditambahkan Goni, realitas politik saat ini sesungguhnya membutuhkan peran anak muda. Termasuk kota Surabaya dengan segudang kompleksitas persolan yang muncul. 

"Sangat perlu anak muda untuk terjun ke wilayah politik. Semangatnya haru berjuang dibidang politik. Kita harus berfikir tentang kepentingan bangsa dan masyarakat. Politik itu akan melahirkan sebuah kebijakan," terang Goni.

Menurut Goni, keberadaan anak muda dalam panggung politik cukup menjanjikan untuk membawa perubahan bangsa yang lebih baik. Pasalnya, banyak kepala daerah muda saat ini yang terbukti berhasil dan sukses.

"Saat ini banyak lahir pemimpin politik dari kalangan muda yang sudah tampil dan membawa perubahan dan warna yang baru. Ada mas Emil Dardak yang jadi Wagub Jatim dan banyak juga kepala daerah yang dari kalangan muda," imbuhnya.

Sementara terkait sosok muda yang pantas maju dalam Pilwali Kota Surabaya mendatang, baik dari PMII, HMI dan GMNI masih belum berani mempublikasikan. Mereka bersepakat untuk melakukan Inventarisir dan melakukan kajian mendalam terhadap tokoh-tokoh muda yang dinilai layak didorong.

"Ada beberapa tokoh-tokoh muda. Tapi kami masih melakukan pendalaman. Kalau sudah selesai, kami akan publikasikan," demikian kesepakatan mereka.(RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Dukung Penyelenggaraan Layanan QRIS Trans Jatim, Bank Jatim Raih Penghargaan

SURABAYA|Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus bersinergi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) demi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Salah satu bentuk support Bank Jatim, yaitu memfasilitasi kemudahan pembayaran transportasi bus Trans Jatim.  Berkat pelayanan prima yang diberikan oleh BJTM itu, perseroan berhasil mendapatkan apresiasi berupa piagam penghargaan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim) atas kerja sama penyelenggaraan layanan pembayaran non tunai melalui QRIS pada sistem E-Ticketing Trans Jatim. Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Dishub Jatim Dr Nyono dan diterima oleh Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah dalam acara Peresmian Operasional bus Trans Jatim Koridor IV (Gresik - Lamongan) dan Trans Jatim Luxury, di Alun-Alun Lamongan, pada Jumat (9/8/2024). Turut hadir juga dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy...

Pj Gubernur Jatim Lepas Atlet Jatim Menuju PON XXI Aceh-Sumut

SURABAYA|Mediabidik.Com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis atlet kontingen Jawa Timur (Jatim) dapat membawa pulang gelar Juara Umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumut pada 9-20 September mendatang. Hal tersebut disampaikannya saat melepas Kontingen Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Jumat (30/8/2024) sore.  Pelepasan tersebut ditandai dengan pemakaian jaket dan topi secara simbolis kepada perwakilan atlet dan pelatih oleh Pj Gubernur Adhy. Pj Gubernur Adhy mengatakan, optimisme raihan juara umum di PON kali ini sangatlah realistis. Mengingat pada gelaran PON XX di Papua tahun lalu, Jatim dapat menduduki juara ketiga. "Target tentunya yang terbaik lebih dari PON XX kemarin. Cita-cita kita jelas Juara Umum. Kita akan berjuang sekuat tenaga. Insya Allah nanti kami juga akan membersamai mereka bertanding. Kita doakan semoga Jawa Timur akan memperoleh juara umum atau paling tidak lebih daripada PON ke...