Skip to main content

Inilah Penyebab Amblesnya Jalan Gubeng Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - Amblesnya jalan raya Gubeng hingga kedalaman 10 meter disinyalir karena keteledoran PT Nusa Konstruksi Engenering selaku pelaksana proyek RS Siloam yang kurang mengantisipasi adanya kebocoran basemen dan tidak segera ditambal, sehingga mengakibatkan penurunan tanah (Settlement) sehingga menyebabkan jalan ambles.

Berdasarkan rekaman video yang didapat serta keterangan dari salah satu pekerja yang tidak mau disebutkan jati dirinya mengatakan, bahwa proyek tersebut sempat vakum karena berganti kontraktor serta adanya kebocoran basemen yang tidak segera ditambal.

"Proyek tersebut sempat vakum karena pergantian kontraktor, juga adanya kebocoran basemen yang tidak segera ditambal." terangnya, Kamis (20/12/2018) yang mewanti-wanti agar tidak diaebutkan jati dirinya.

Saat ditanya, apakah amblesnya jalan tersebut juga disebabkan tidak ada site pelnya seperti yang beredar saat ini. Dia membantah bahwa pekerjaan tersebut sudah ada site pile, setrot dan sudah sesuai.

"Ada site pile nya, setrot dan pekerjaannya sudah bener. Cuma dia telat antisipasi soal kebocoran dan dibiarkan begitu saja, karena tanah di Surabaya rata-rata pasir dan lumpur," ungkapnya.

Dia juga menambahkah, amblesnya tanah karena kosong, dan tiap hari keluar dari lokasi proyek itu selama ini 50 truk per hari untuk mengangkut material dari dalam tanah. "Mungkin saja itu material dari kebocoran tersebut. Dan tiap hari mengangkut pasir dari dalam tanah," pungkasnya.

Sementara Budi Susilo Direktur PT Nusa Konstruksi Engenering saat dikonfirmasi melalui WhatsApp nya membantah dan mengatakan penyebab amblesnya jalan Gubeng karena kabel ground anchore putus.

"Penyebab utamanya kabel ground anchore putus pak, tunggu hasil investigasi PU aja pak," tandasnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...