Skip to main content

Gandeng Dispendik, DPRKPCKTR Serukan Deteksi Dini Kondisi Gedung Sekolah

SURABAYA (Mediabidik) - Pasca ambruknya atap gedung sekolah SDN Gentong kota Pasuruan, Pemkot Surabaya langsung mengantisipasi gedung-gedung sekolah dengan cara mendeteksi dini bangunan sekolah yang ada di Surabaya.

Kepala Bidang Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya, Iman Krestian mengatakan, kami bersama Kepala Dinas Pendidikan, Ikhsan langsung berkoordinasi untuk mendeteksi dini kondisi gedung sekolah yang ada.

"Untuk antisipasi saja, ya kita berharap tidak terjadi apa-apa namun pengecekan fisik gedung sekolah langsung kami lakukan, bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya." ujar nya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (08/11/19).

Ia menjelaskan, dalam deteksi dini jika ada gedung sekolah yang memang harus diperbaiki kami akan langsung memperbaiki. Namun, saat perbaikan tentunya ruang kelas harus dikosongkan terlebih dahulu, agar steril dari kegiatan belajar.

"Untuk itu kami minta juga kepada kepala sekolah saat ini harus mengecek kembali gedung-gedung sekolah, jika memang ada yang harus diperbaiki kita akan perbaiki." terang Iman.
Ia menambahkan, kepada pihak sekolah jika ada kecurigaan konstruksi dan macam-macam bisa lapor ke Dinas Pendidikan, kemudian Dinas Pendidikan akan infokan ke kami di DPRKPCKTR.

Saat ditanya apakah ada anggaran tambahan untuk rehab bangunan sekolah, Iman Krestian mengatakan, tidak ada hanya diambil dari dana pemeliharan atau maintenance gedung.

Dirinya kembali mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menemukan indikasi gedung sekolah di Surabaya yang mengkhawatirkan. "Namun jika ada kecurigaan bisa langsung lapor ke kami," ungkap Iman. (pan)


















Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...