Skip to main content

Lapangan Tembak Nambangan Dioperasikan Barengan Dengan JLLT

SURABAYA(Mediabidik) - Progres lanjutan pembangunan Lapangan Tembak Jalan Nambangan Surabaya saat ini memasuki tahap finishing arsitektural dan MEP (Mekanikal Electrikal Plumbling). Lapangan tembak berstandar Internasional dibangun diatas lahan milik pemkot Surabaya seluas 2.5 Ha.

Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPRPKPCKTR Pemkot Surabaya mengatakan, penyelesaian lapangan tembak tahun ini, menyelesaikan bangunan struktur yang telah dikerjakan tahun lalu.

"Dengan melaksanakan pekerjaan finishing arsitektur dan mep (Mekanikal Eletrikal Plumbing)." terang Iman kepada media ini, Kamis (20/6/2019).

Waktu ditanya kapan tempat tersebut bisa digunakan, Kabid Bangunan Gedung DPRKPCKTR menjelaskan, untuk saat ini masih belum bisa digunakan. Tapi itu, seandainya bisa dioperasionalkan harus menunggu JLLT tersambung.

"Jadi nanti selesainya bebarengan antara Lapangan Tembak
 dengan JLLT. Sementara ini kita masih mengunakan aset Kodam, akses jalannya masih belum sempurna karena masih jalan makadam dan karena bukan aset milik pemkot. Jadi kita tidak bisa perbaiki jalan itu." jelasnya.

Lebih lanjut alumni ITS itu menyampaikan, untuk sementara soal aset dengan Kodam kita pinjem pakai sementara dengan Makodam. Untuk operasional perbaikan masih belum. "Makanya kita bangun akses sendiri lewat JLLT." ucapnya.

"Untuk saat ini lapangan tembak belum bisa digunakan, masih dalam tahap finishing fisiknya." pungkasnya.

Perlu diketahui saat ini progres lapangan tembak Nambangan memasuki tahap finishing arsitektur dan mekanikal elektrikal plumbing (MEP) dengan masa kontrak kerja selama enam bulan dan berahkir Desember 2019. (pan)

Foto : lokasi proyek Lapangan Tembak Nambangan Surabaya

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...