Skip to main content

Fraksi PDIP Surabaya Sayangkan Sikap Arogan Kepala Puskesmas Pengirian

Mediabidik.com - Puluhan kader kesehatan kelurahan Pegirikan kecamatan Semampir resah, dengan keberadaan Kepala Puskesmas Pegirikan, yang memaksakan vaksinasi ketiga atau vaksin booster kepada mereka. 

Keresahan ini mereka adukan ke jajaran aparatur kelurahan Pegirikan, dan legislator PDIP Surabaya Anas Karno, melalui pertemuan yang berlangsung di Balai RW 08 Tenggumung Karya, kelurahan Pegirikan, kecamatan Semampir, pada Senin (31/01/2022).

Rusmiyati salah seorang kader kesehatan menceritakan, dirinya dipaksa untuk vaksin ketiga saat mendatangi Puskesmas, untuk memeriksakan kesehatannya.

"Pada Senin lalu saya sakit, kemudian hari Rabu saya datang ke Puskesmas untuk memeriksakan diri. Tapi disampaikan oleh dokter Evi kalau harus vaksin ketiga. Saya jawab, iya Bu, kalau sudah sembuh saya vaksin. Jangan kan vaksin kesatu atau kedua, vaksin ketiga saya mau. Tapi dokter Evi memaksa saya untuk vaksin terpaksa saya suntik," terangnya.

Rusmiyati melanjutkan ceritanya, sepulang dari Puskesmas, badannya panas. Tangan kirinya tidak bisa di gerakan. "Saya kompres air panas alhamdullilah sekarang sudah bisa saya gerakan," jelasnya.

Menurut Rusmiyati, kasus ini membuat marah para kader kesehatan lainnya. "Apalagi sebelumnya disampaikan dokter Evi, kalau tidak mau vaksin booster, dirinya tidak mau menandatangani SPJ sebagai insentif para kader kesehatan. Apa kaitannya dengan itu" tegasnya.

Rusmiyati menegaskan, tidak menolak vaksin booster tapi kepala Puskesmas arogan terlalu banyak mengancam. "Kita tidak menolak booster, semua mau booster tapi kadang kala ketika kondisi badan kita tidak fit, ya tidak mau. Kita minta dokter Evi mundur sebagai kepala Puskesmas," ujarnya.

Sementara itu Emi kader kesehatan lainnya mengatakan, kalau kader kesehatan di kelurahan Pegirikan sudah puluhan tahun mengabdi sebagai tenaga sosial. "Dulu tidak ada insentif apapun, kita sudah kerja. Kita kerja nyaman itu dari hati nurani. Sekarang ada insentif sedikit-sedikit arogan di intimidasi," ungkapnya.

Emi menambahkan, berdasarkan ancaman dokter Evi, dalam jangka waktu 2 hari tidak mau divaksin booster ke Puskesmas. Maka yang bersangkutan tidak mau tanda tangani honor, mulai Januari dan seterusnya.

"Hal ini akan disampaikan langsung ke wali kota kalau kita tidak mau booster. Kita bukannya tidak mau boster semua kader semangat boster," tegasnya.

Menurut Emi para kader kesehatan kelurahan Pegirikan sepakat untuk menghentikan aktifitas tugasnya, sampai Kepala Puskesmas Pegirikan dokter Evi mundur atau diberhentikan dari jabatan tersebut. 

Anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PDIP Anas Karno memuji sikap para kader kesehatan yang tidak menolak vaksin booster. Namun dia menyayangkan pemaksaan yang dilakukan kepala Puskesmas setempat. "Masa orang sakit kok tetap dipaksa vaksin. Padahal itu tidak diperbolehkan. Lalu mengancam tidak akan menandatangani SPJ para kader kesehatan," terangnya

Anas juga menyayangkan sikap kepala Puskesmas yang arogan, tidak komunikatif dan intimadatif dan dirinya berupaya menjembatani antara para kader kesehatan tersebut dengan pemkot Surabaya untuk menyelesaikan persoalan tersebut.(pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...