Skip to main content

Peduli Kemanusiaan, Baguna DPD PDIP Jatim Gelar Bansos di Desa Sidodowo Lamongan


Mediabidik.com
- Penyadaran kepada masyarakat terkait covid perlu di tingkatkan lagi khususnya masyarakat pedesaan. Status aib bagi mereka yang terkena covid perlu dihapuskan dari pandangan masyarakat. Hal ini tampak dari temuan tim Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD Jatim dan DPC PDI Perjuangan Lamongan untuk melakukan kegiatan bansos dengan memberikan layanan tes swab antigen gratis serta membagikan obat-obatan kepada warga, Desa Sidodowo, kecamatan Modo kabupaten Lamongan, Selasa (15/06/21).

Dipimpin Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi dan diikuti Ketua DPC PDI-P Lamongan Saim dan Bendahara Fujika Sena Oktavia, Tim Baguna menyisir door to door untuk melakukan tindakan persuasif, membujuk kepada warga agar bersedia melakukan tes swab antigen di rumah Kepala Dusun Kedung Dowo.

Dari 200 Kepala Keluarga yang terdiri dari 700 penduduk, tercatat hanya 10 orang yang bersedia secara sukarela untuk memeriksa kesehatannya, empat diantaranya mendapati hasil tes positif.  

"Kami berupaya semaksimal mungkin, untuk membantu tracing sebaran kasus positif yang tengah menjangkiti warga. Namun, usaha kami mentok karena ada penolakan dari masyarakat," kata Saim Ketua DPC PDI-P Lamongan 

Mengetahui hal tersebut, Bendahara DPC PDI-P Lamongan, Fujika Sena Oktavia, melakukan pendekatan lebih lanjut kepada warga. 

Politisi wanita asli Lamongan ini, mendapati temuan dilapangan bahwa edukasi ataupun penyuluhan secara komprehensif, yang diperoleh oleh warga berkaitan tentang virus covid-19 perlu dilakukan secara intens lagi.

"Setelah saya berbicara empat mata dengan beberapa warga, banyak diantara mereka yang takut diperiksa ternyata positif akan membawa dampak sosial bagi mereka. Mereka akan dikucilkan. Lingkungan akan menjauhi mereka dan keluarganya," ungkapnya.

"Pemerintah harus turun lakukan pemahaman yang lebih konprehensif lagi kepada masyarakat terkait covid ini. Sehingga akan membuat kesadaran bersama masyarakat akan bahayanya covid ini," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua DPD PDI-P Jatim  Kusnadi menyebutkan, yang paling mengkhawatirkan dari situasi masyarakat di Desa Sidodowo adalah kondisi psikologis mereka. Ditengah minimnya, pengetahuan masyarakat tentang virus corona, mereka juga salah dalam melakukan treatment kepada warga yang dinyatakan positif. 

"Ini sebenarnya persoalan klasik sejak pertama kalinya virus covid-19 merebak. Dimana warga yang dinyatakan positif, lalu dikucilkan secara kehidupan sosial di lingkungannya sendiri. Dan ternyata, hal demikian masih terjadi di Lamongan," ungkapnya.

Kata Kusnadi hal ini diyakini juga terjadi dibeberapa wilayah di Jatim, anggapan bahwa aib bagi mereka yang terkena covid masih terjadi. Sehingga perlu melibatkan masyarakat lingkungan sendiri untuk pemahaman dan penanganan covid di wilayahnya.

"Tokoh masyarakat, RT-RW dan ulama lokal harus benar benar diajak untuk menjadi garda terdepan dalam pemahaman covid di wilayahnya," jelasnya.

Politisi yang juga Ketua DPRD Jatim ini menambahkan, dia akan berdialog kembali secara intens dengan Gubernur dan Wakil Gubernur, untuk menemukan langkah-langkah selanjutnya. 

"Tentu dalam hal teknis kita percayakan leading sector nya dinas kesehatan. Ya, cuman yang terpenting bagi saya, agar bisa menghentikan salah kaprah seperti ini. Sebab, kesehatan psikis bisa memengaruhi kesehatan pasien covid-19 hingga 50% signifikansinya. Oleh karena itu, siapapun diantara warga kita yang positif terjangkit, harus kita support segala kebutuhan logistic dan kenyamanan tinggalnya," pungkasnya. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...