Skip to main content

Lakukan Pengeledahan di Lapas Medaeng, Kanwil Kumham Jatim Temukan 3 Handphone


Mediabidik.com
- Kantor Wilayah Hukum dan Ham Jawa Timur melakukan penggeledahan serentak terhadap seluruh Lapas dan LP di Jatim. Penggeledahan ini dilakukan Selasa malam (06/04/2021). 

Di Rutan Klas 1 Surabaya Medaeng, penggeledahan dipimpin Kepala Kanwil Kumham Jatim Krismono. Petugas dengan teliti menggeledah tiap ruang tahanan, terutama yang dihuni para pelaku peredaran narkoba. 68 petugas rutan dan 12 anggota kepolisian dikerahkan, saat menggeledah blok F.

Dalam penggeledahan tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang terlarang. Diantaranya 3 hand phone (HP), kabel dan korek api. Menurut Krismono, HP merupakan barang terlarang untuk di miliki warga binaan, karena bisa dipakai sebagai alat komunikasi peredaran narkoba. 

"Temuan ini akan ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian untuk memastikan apakah dipakai untuk keperluan peredaran narkoba. Sedangkan pemiliknya akan kita masukkan ke straft sel" tegasnya.

Krismono kembali mengatakan, penggeledahan serentak ini dilakukan rutin, sekali dalam sepekan. Namun kali ini dibarengi dengan peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-57. "Penggeledahan diprioritaskan kepada Lapas dan Rutan yang over kapasitas. Seperti di Medaeng ini," jelasnya.

Dengan penggeledahan secara rutin, target Kanwil Kumham Jatim tercapai. "Kami targetkan tahun ini lapas/rutan zero dari halinar (handphone, pungli dan narkotika)," pungkas Krismono. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...