Skip to main content

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, Bank Jatim Serahkan CSR ke Pemkab Banyuwangi 

BANYUWANGI|Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) tak henti-hentinya menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat. 

Kali ini, Bank Jatim memberikan CSR kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi berupa rehabilitasi 14 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pengadaan 20 tempat sampah 120 L, 20 tempat sampah kotak, serta 1 unit mobil perpustakaan keliling. 

CSR tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, pada Senin (28/4/2025). 

Edi menjelaskan, tujuan diberikannya beberapa CSR itu antara lain, untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal masyarakat yang tidak layak huni menjadi rumah yang sehat, serta diharapkan dapat memberikan dampak secara langsung terhadap proses percepatan pengentasan kemiskinan. Bantuan rehabilitasi RTLH ini, sinergis dengan program bedah rumah yang telah digulirkan Pemkab Banyuwangi.

Selain itu, melalui mobil perpustakaan keliling, Bank Jatim juga ingin berkontribusi dalam mendukung program pembudayaan gemar membaca di Banyuwangi, sehingga bisa semakin memperkuat kegiatan literasi yang telah dilaksanakan. "Kami ingin meningkatkan akses terhadap sumber daya pendidikan bagi siswa dan masyarakat serta meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada masyarakat, sehingga pemerataan akan sumber informasi dapat tercipta," terangnya. 

Tidak cukup di situ saja. Perseroan juga ingin memenuhi fasilitas sarana prasarana pengelolaan sampah demi mewujudkan visi menuju Banyuwangi merdeka dari sampah dan destinasi wisata dunia melalui sistem pengelolaan sampah terintegrasi serta berkelanjutan.

Menurut Edi, Bank Jatim terus berkomitmen untuk mendukung seluruh program pembangunan Kabupaten Banyuwangi. Tidak hanya sebagai lembaga keuangan saja, Bank Jatim juga harus menjadi mitra strategis daerah. "Kami ingin berkontribusi langsung untuk mendorong kemajuan pendidikan, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat," lanjutnya.

Edi menambahkan, Program CSR Bank Jatim Peduli ini, merupakan bentuk nyata sinergi Bank Jatim dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. "Kami berharap langkah kecil ini bisa menjadi katalis untuk perubahan besar. Banyuwangi adalah daerah yang terus berkembang dan kami ingin selalu menjadi bagian dari perjalanan tersebut. Sebab, kami percaya bahwa pembangunan berkelanjutan harus melibatkan banyak pihak, saling kolaborasi," tegasnya.

Sementara itu, Ipuk Fiestiandani memberikan apresiasi kepada Bank Jatim atas kontribusi nyata yang diberikan untuk masyarakat. Menurutnya, membangun daerah bukan hanya tugas dari pemerintah daerah saja. Tetapi juga tugas semua yang ada di daerah tersebut. "Maka dari itu, kita harus saling bergandengan tangan dan bersinergi," imbuhnya.

Terkait bantuan mobil perpustakaan keliling, Ipuk menerangkan, bahwa unit baru ini akan difokuskan untuk melayani masyarakat di pelosok-pelosok yang sulit dijangkau oleh armada perpustakaan keliling yang lebih besar. Penambahan armada ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Banyuwangi dalam meningkatkan literasi, terutama bagi anak-anak. 

"Perpustakaan keliling ini tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga akan diisi dengan berbagai aktivitas edukatif lainnya. Ini bagian dari upaya kita meningkatkan literasi dari anak-anak tidak hanya buku, tetapi juga ada aktivitas lain, seperti pelajaran menulis, puisi, sampai telling story,"  tutupnya. (rinto)

Caption: Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto menyerahkan CSR secara simbolis kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...