Skip to main content

Usai Sholat Id, Risma Bersama Suami dan Anaknya Gelar Open House Dengan Warga

SURABAYA (Mediabidik) - Ribuan umat muslim Kota Surabaya melaksanakan sholat idul fitri 1438 H bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya.

Sholat Id yang diimami Ustad Azis Muslim, SH dan khotib Rektor UIN Sunan Ampel Prof. DR. H. ABD. A'LA, M.Ag, dimulai tepat pukul 06.12 WIB, Minggu (25/6/2017).

Risma sholat bersama suami dan kedua anaknya. Sedangkan pejabat Pemkot Surabaya yang tampak hadir sholat Id bersama di antaranya, Kepala Dinas Sosial, Supomo, Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana yang duduk di shaf terdepan dan Kepala Bagian Umum dan Protokol Pemerintahan Pemkot Surabaya, Wiwiek Widiyanti. 

Sebelum sholat dimulai tampak Risma yang mengenakan mukenah warna cream duduk di tengah bersama cucu, mantu dan anak perempuannya. Sesekali ia melemparkan senyum kepada warga yang menyapa dirinya. 

Usai menjalankan sholat id, Risma berharap kepada seluruh umat muslim di surabaya agar tetap bersatu dan tidak mudah terpecah belah antar umat maupun antar bangsa. "Karena itu akan memudahkan saya dalam menjalankan tugas di Pemerintahan Kota Surabaya," ungkap Risma. 

Usai sholat Ied, Risma akan melangsungkan open house pukul 09.00 WIB di rumah dinas Wali Kota di Jalan Sedap Malam Surabaya untuk bersilahturahmi dengan warga surabaya. "Sebelum open house, saya mau nyekar dulu," kata Risma. 

Hal senada juga disampaikan Wakil Walikota Wisnu Sakti Buana. Dirinya berharap semoga hari raya idul fitri warga surabaya semakin menghargai dan menjaga toleransi antar umat beragama. 

Selama acara sholat id, beberapa ruas jalan ditutup, salah satunya Jalan Yos Sudarso yang mengarah ke Jalan Walikota Mustajab ditutup sementara untuk parkir kendaraan jamaah sholat id. (pan)  

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...