Skip to main content

Antisipasi Penumpukan Penumpang, Dishub Siagakan Bus Pariwisata dan Damri

SURABAYA (Mediabidik) - Ramp Chek atau Inspeksi Angkutan Lebaran yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Surabaya tiap hari, sebelum kendaraan tersebut keluar terminal Purabaya. 

Kepala Dinas perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajat mengatakan, pemeriksaan kelayakan angkutan lebaran, guna keamanan dan keselamatan para penumpang. Ia mengungkapkan, selama bulan Juni ini, dari sekitar seribu kendaraan yang diperiksa, sekitar 24 persen tidak memenuhi kelayakan.

"Sehingga kita tilang dan keluarkan kosong," paparnya. Senin (19/6/2017)

Irvan menegaskan, kelayakan kendaraan tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang berkisar 40 persen. Dalam inspeksi, beberapa bagian kendaraan yang diperiksa petugas meliputi, kondisi ban, kaca, wiper, lampu, kemudian speedometer.

"Semuanya berkaitan dengan kelayakan utama," paparnya.

Kadishub menambahkan, angkutan lebaran, baik Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang memenuhi kelayakan akan ditempeli stiker "Layak Jalan".

"Pokoknya saya jamin, kendaraan yang keluar terminal tak ada pelanggaran admistrasi dan kelayakan kendaraan," paparnya

Irvan mengaku, jumlah Bus yang beroperasi di terminal Purabaya setiap hari sekitar 900 unit. Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang, Dinas perhubungan mensiagakan Bus Pariwisata dan Damri.

Selain memeriksa kelayakan kendaraan, Dinas perhubungan juga memasang 32 unit CCTV alat pemantau di 18 titik di area terminal. Pemasangan CCTV tersebut untuk memudahkan petugas terminal memantau lapangan, guna mengantisipasi tindak kriminalitas dan pelanggaran yang dilakukan awak bus. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...