Skip to main content

Reses Dewan Menjadi Sasaran Pertanyaan dan Keluhan Warga

SURABAYA (Mediabidik) - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang merupakan forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menyepakati rencana kerja pembangunan tahun anggaran yang direncanakan.


Menurut H Juanedi wakil ketua Komisi D DPRD Surabaya, program ini menyerap langsung aspirasi dari bawah (masyarakat-red), melalui kelurahan dan kecamatan, kemudian dijadikan usulan kepada SKPD terkait. Kehadiran anggota dewan dalam rapat hanya sebatas sebagai undangan.

"Yang menentukan realisasinya adalah Pemkot, ini memang langsung dari arus bawah, karena pada saat rapat, posisi kami hanya sebatas sebagai undangan saja," ucapnya, Senin (19/6/2017)

Hanya saja, lanjut Junaedi, jika ternyata realisasi usulan itu tidak sesuai dengan keinginan warga, yang dijadikan sasaran pertanyaan justru kami-kami ini, terutama pada saat melakukan reses di lapangan.

"Warga tidak mau tau, apa itu musrenbang dan reses, pokoknya pada saat kami datang, semua pertanyaan ditumpahkan, maka tak jarang kami juga sempat bingung, karena kami memang benar-benar tidak tau, sementara usulan ini tidak bisa lagi dimasukkan ke program reses dewan, karena bisa dobel anggaran," tandasnya.

Politisi asal Fraksi Partai Demokrat ini mencontohkan, usulan gerobak sampah di wilayah Sememi Benowo, yang ternyat hanya terealisasi 4 gerobak dari 6 gerobak sampah yang menjadi usulan.

"Ini kan persoalan kecil, dan tahapan verifikasinya juga sudah dilakukan oleh SKPD terkait, maka pada saat merealisasikan ke warga, juga harus dibarengi dengan penjelasan, karena jika tidak ya seperti ini, kami yang jadi sasaran tembak," keluhnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...