Skip to main content

Nobar bareng kang Irwan “ Ketika Mas gagah Pergi “

SURABAYA( Media Bidik ) – Gagah sosok pemuda yang berani melakukan perubahan dalam kehidupannya untuk melakukan hal-hal yang bersifat sosial masyarakat, hal ini bisa di buktikan di sebuah film layar lebar karya anak bangsa asal Jawa Timur dalam judul "Ketika Mas Gagah Pergi".

Menurut pria yang akrab dipanggil kang Irwan ini mengatakan, tidak semudah itu ketika masa muda sudah diluangkan untuk menolong masyarakat yang membutuhkan pertolongan, seperti kita ketahui dalam era reformasi saat ini, banyak pemuda menghabiskan waktunya dengan hal -hal yang negative, seperti pergi ke karaoke,tempat dugem dan sebagainya, namun mereka lupa bahwa masih banyak di sekitarnya membutuhkan uluran tangan para pemuda.

"Saya sengaja mengajak nonton bareng ( Nobar) film ini dengan teman-teman dan keluarga besar saya, supaya para pemuda kita tergugah hatinya seperti " Mas Gagah" yang diperankan dalam film ini,karena pemuda kita saat ini sudah keenakan dengan dunianya sendiri tanpa memikirkan sekitarnya yang benar membutuhkan pertolongan," ucap kang Irwan.

Sebenarnya dalam film ini tersirat perilaku yang benar-benar harus ditiru, yang mana dalam film ini sosok pemuda yang bernama "Gagah" ini telah meluangkan dan menghabiskan waktu, tenaga dan uang untuk membantu sesama dengan mendirikan sebuah "rumah cinta" yang diperuntukan bagi masyarakat yang tak punya dan butuh kasih sayang serta bantuan masyarakat luas.

Karena itu, Irwan Setiawan,S.I.P yang juga anggota DPRD Jatim Fraksi PKS ini menghimbau kepada pemuda Indonesia khususnya Pemuda Jawa Timur,untuk berani melakukan perubahan sikap yang positif dalam kehidupan sehari-hari, jangan hanya memetingkan kesenangan dirinya sendiri,karena masih banyak masyarakat di sekitar kita yang membutuhkan uluran tangan para pemuda.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...