Skip to main content

Evaluasi Layanan Kesehatan, Komisi D Panggil Seluruh Kepala Puskesmas se Surabaya

SURABAYAIMediabidik.Com– Komisi D DPRD Surabaya menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan seluruh Kepala Puskesmas se Kota Surabaya untuk melakukan evaluasi tentang pelayanan Kesehatan ke masyarakat.

Tujuannya, untuk mendengarkan secara langsung terkait realisasi program Kesehatan yang berkaitan dengan BPJS, program satu ambulance satu kelurahan dan porgram satu RW satu nakes, dan masalah2 lainnya

Keterangan ini disampaikan Dr Akmarawita Kadir selaku pimpinan rapat sekaligus Ketua Komisi D DPRD Surabaya, yang mengatakan jika pihaknya juga ingin mendengar langsung soal kendala yang muncul di Puskesmas saat memberikan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat.

"Ini rapat koordinasi untuk mencari solusi yang terbaik soal berbagai permasalahan di warga, karena biasanya hanya berdasarkan laporan warga sehingga kurang cair komunikasinya," ucap Akmarawita Kadir kepada awak media usai hearing digelar. Selasa (26/11/2024)

Politisi Partai Golkar ini bersyukur karena saat hearing digelar banyak masukan dan pendapat yang berkaitan dengan program BPJS, satu ambulance satu kelurahan dan satu RW satu nakes (tenaga Kesehatan).

"Alhamdulillah tadi banyak masukan. Permasalahan yang muncul akan kita koordinasikan dengan dinas terkait. Terutama ke dinas Kesehatan," ujarnya.

Kalau soal BPJS, kata dr. Akma, sepertinya banyak terkendala soal komunikasi antara warga dengan Puskesmas dan pihak Kelurahan, dan Rumah sakit, karena sebenarnya SOP nya sudah jelas.

"Maka terkait aktifasi BPJS, komunikasi ini yang akan dilancarkan sehingga tidak lagi muncul kesan seakan-akan warga dihalang-halangi oleh puskesmas, soal ini," jelasnya.

Menurut dia, permasalahan juga muncul dari Dispendukcapil, karena ada warga yang statusnya domisili tidak tetap, KTP ganda, yang BPJS nya tidak aktif sehingga seolah-2 olah puskesmas tidak mau mengaktifasi, ini kan yang menjadi korban piihak Puskesmas.

"Jadi salahnya bukan di Puskesmas, tetapi untuk aktifasi BPJS ini perlu verifikasi dengan Dispendulcapil dan Dinas Sosial," ujarnya.

Terkait program satu RW satu Nakes, dr. Akma menuturkan bahwa permasalahannya ada di kondisi fasilitas kebanyakan ruang Gedung RW yang akan digunakan untuk pelayanan Kesehatan.

"Apakah sudah memadai atau belum. Ada beberapa Balai RW juga masih meminta Waktu agar ada nakesnya, karena ruangannya juga masih digunakan untuk kegiatan-kegiatan lainnya,' imbuhnya.

Namun, ada juga ada faktor lain yakni ruangan balai RW nya yang memang kecil dan tidak memadai untuk program ini. Selain itu juga ada balai RW yang keberadaannya di perumahan elit, sehingga jarang digunakan untuk kegiatan itu.

Untuk itu dr. Akmarawita Kadir menegaskan bahwa pelaksanaan beberapa program Kesehatan untuk masyarakat harus didukung oleh SDM yang cukup dan fasilitas yang memadai.

"Ini yang kita evaluasi sehingga program satu RW satu nakes bisa optimal," pungkasnya. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Dukung Penyelenggaraan Layanan QRIS Trans Jatim, Bank Jatim Raih Penghargaan

SURABAYA|Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus bersinergi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) demi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Salah satu bentuk support Bank Jatim, yaitu memfasilitasi kemudahan pembayaran transportasi bus Trans Jatim.  Berkat pelayanan prima yang diberikan oleh BJTM itu, perseroan berhasil mendapatkan apresiasi berupa piagam penghargaan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim) atas kerja sama penyelenggaraan layanan pembayaran non tunai melalui QRIS pada sistem E-Ticketing Trans Jatim. Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Dishub Jatim Dr Nyono dan diterima oleh Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah dalam acara Peresmian Operasional bus Trans Jatim Koridor IV (Gresik - Lamongan) dan Trans Jatim Luxury, di Alun-Alun Lamongan, pada Jumat (9/8/2024). Turut hadir juga dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy...

Pj Gubernur Jatim Lepas Atlet Jatim Menuju PON XXI Aceh-Sumut

SURABAYA|Mediabidik.Com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis atlet kontingen Jawa Timur (Jatim) dapat membawa pulang gelar Juara Umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumut pada 9-20 September mendatang. Hal tersebut disampaikannya saat melepas Kontingen Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Jumat (30/8/2024) sore.  Pelepasan tersebut ditandai dengan pemakaian jaket dan topi secara simbolis kepada perwakilan atlet dan pelatih oleh Pj Gubernur Adhy. Pj Gubernur Adhy mengatakan, optimisme raihan juara umum di PON kali ini sangatlah realistis. Mengingat pada gelaran PON XX di Papua tahun lalu, Jatim dapat menduduki juara ketiga. "Target tentunya yang terbaik lebih dari PON XX kemarin. Cita-cita kita jelas Juara Umum. Kita akan berjuang sekuat tenaga. Insya Allah nanti kami juga akan membersamai mereka bertanding. Kita doakan semoga Jawa Timur akan memperoleh juara umum atau paling tidak lebih daripada PON ke...