Skip to main content

Wali Kota Risma Paparkan Penanganan Anak ke Tim Juri PAAR

SURABAYA (Mediabidik) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan dari tim juri atau tim penilai lomba Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) penuh cinta dan kasih sayang dalam keluarga tingkat nasional 2018 di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Jumat (31/8/2018). Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan panjang lebar tentang penanganan anak dan fasilitas untuk anak-anak di Kota Surabaya.

Wali Kota Risma mengatakan tim juri ini nantinya akan berkunjung atau verifikasi lapangan ke Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo. Kawasan itu merupakan menjadi salah satu finalis dari lomba PAAR penuh cinta dan kasih sayang dalam keluarga tingkat nasional 2018.

"Kawasan ini memang selalu jadi finalis, dulu gotong-royong. Tapi yang perlu saya sampaikan adalah meskipun warganya saat ini guyub dan aktif, tapi dulu di kawasan itu adalah eks lokalisasi yang sudah saya tutup," kata Wali Kota Risma dalam sambutannya.

Menurut Wali Kota Risma, dulu di Surabaya terdapat enam lokalisasi. Kemudian ia tutup satu persatu, yang pertama ditutup adalah di Dupak Bangunsari lalu kemudian di lokalisasi Sememi dan Moroseneng yang masuk kawasan Kandangan. "Di kawasan itu dulu ada dua lokalisasi. Alhamdulillah sekarang warganya sudah mulai berkembang dan selalu jadi finalis lomba-lomba karena warganya guyub dan aktif," tegasnya.

Selain itu, Risma juga menjelaskan tentang posyandu yang ada di Surabaya. Sesuai klasifikasinya, ada tiga posyandu di Surabaya, yaitu posyandu balita dan anak-anak, posyandu remaja dan posyandu untuk lansia. "Di posyandu balita dan anak-anak, kami memberikan tambahan makanan, khususnya bagi keluarga yang bermasalah. Kami juga ada tambahan makanan bagi ibu-ibu hamil yang resiko tinggi. Kita juga beri pendampingan," kata dia.

Sedangkan di posyandu remaja, Pemkot Surabaya memberikan faksinasi untuk perempuan. Hal itu gratis untuk hepatitis dan kanker servik, padahal ini biayanya sangat mahal, tapi demi pencegahan, akhirnya ditanggung oleh Pemkot Surabaya. Bahkan, di posyandu remaja ini Pemkot Surabaya selalu rutin menggelar imunisasai untuk remaja.

"Kita juga ada Puspaga, tempat khusus untuk tempat memberikan konselor bagi rumah tangga yang bermasalah dan remaja yang mau nikah atau bimbingan pra nikah. Kami juga selalu siagakan psikolog 24 jam nonstop untuk warga berkonsultasi," ujarnya.

Berbagai terobosan pun disampaikan oleh Wali Kota Risma. Namun, ia memastikan bahwa apapun yang dikerjakannya itu bukan untuk mendapatkan hadiah atau juara, melainkan untuk menyelesaikan permasalahan Kota Surabaya. "Kami terus terang bukan kami ingin juara, tapi yang paling penting bisa menyelesaikan permasalahan kota kami tercinta," tegasnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli dari Tim Penggerak PKK Pusat Dyn Wiendati Hardhono mengaku sangat apresiasi terhadap semua terobosan Wali Kota Risma dalam memberikan semua fasilitas kepada anak-anak di Surabaya. Ia pun semakin senang karena mendengar langsung paparan dari Wali Kota Risma. "Semoga apa-apa yang dilakukan di Surabaya bisa menjadi contoh bagi kota atau daerah lainnya dengan cara-cara yang sudah dilakukan di Surabyaa," kata dia.

Ia juga memastikan bahwa akan melakukan verifikasi lapangan ke Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo. Hal ini untuk melihat dan bertemu langsung kepada masyarakat dan ingin mengetahui berbagai inovasi warga yang telah dilakukan di lingkungannya. "Meskipun Bu Risma tadi bilang targetnya bukan juara, tapi kita lihat realitanya, kalau memang bagus kenapa tidak (dimenangkan)," ujarnya.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa PKK Pusat terus mendorong dibangunnya kembali gotong-royong di tengah-tengah masyarakat. Dulu memang sudah dilakukan, tapi akhir-akhir ini sudah mulai berkurang, sehingga dia meminta untuk dimulai dari keluarga. "Kalau dulu gotong-royong dibangun untuk merebut kembali kemerdekaan, tapi kalau sekarang gotong-royong harus dibangun kembali dan dimulai dari keluarga demi keutuhan NKRI," pungkasnya. (pan)

 


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...