Skip to main content

Bank Jatim Perkuat Digitalisasi di Ponpes Lirboyo Kediri

KEDIRI|Mediabidik.Com - Dalam rangka meningkatkan serta memperluas jaringan digitalisasi perbankan, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), melalui Bank Jatim Cabang Syariah Kediri baru saja melaunching produk digital di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. 

Launching produk digital yang diadakan di Lobby Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, pada Rabu (16/10/2024) tersebut, dihadiri oleh Direktur Operasi Bank Jatim Arif Suhirman dan Ketua Pondok Pesantren Lirboyo KH HM  Adibussoleh. 

Arif menjelaskan, Bank Jatim yang merupakan banknya masyarakat Jawa Timur tak hanya fokus dalam meningkatkan bisnisnya. Melainkan perusahaan juga mengejar nilai atau value yang bermanfaat kepada masyarakat luas. "Seperti yang kita lakukan bersama saat ini, Bank Jatim Syariah Kediri bersinergi dengan Pondok Pesantren Lirboyo, dengan memberi bantuan 40 unit mesin Electronic Data Capture (EDC)," ungkapnya. Adapun bantuan tersebut ditujukan guna menunjang rencana digitalisasi dalam penggunaan kartu santri untuk transaksi keuangan serta sebagai sarana kegiatan belajar mengajar melalui produk digital (sangu lirboyo).

Kartu santri tersebut, nantinya juga bisa berfungsi sebagai akses pembayaran segala transaksi di dalam lingkungan pondok pesantren maupun untuk kartu absensi. Sehingga dengan begitu para santri tak lagi was-was kehilangan uang, dan para pengurus pondok pesantren juga akan semakin mudah dalam mengelola keuangan untuk keperluan pondok pesantren, sebab semuanya telah terdigitalisasi. Kartu itu rencananya akan dibukakan untuk 5.000 santri. 

Selanjutnya terkait EDC, mesin tersebut akan dioperasikan oleh toko yang terafiliasi dengan Ponpes Lirboyo. Sebanyak 40 toko akan bekerja sama dengan Bank Jatim Syariah Kediri.  "Mengingat tingginya kebutuhan Pondok Pesantren Lirboyo akan kemudahan layanan perbankan yang juga merupakan tanggung jawab kami, maka dalam kesempatan ini pula juga akan dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) layanan keuangan melalui virtual account (VA), dengan harapan ini bisa jadi awal kelanjutan sinergitas antara Bank Jatim Syariah Kediri dengan Ponpes Lirboyo dalam upaya digitalisasi keuangan," tegasnya. VA itu nantinya akan digunakan sebagai sarana pengganti rekening bagi santri yang memperoleh fasilitas tersebut.

Menurut Arif, di era saat ini sangat penting untuk mengadopsi digitalisasi dalam sebuah proses bisnis perbankan. Sebab, pemanfaatan digital dapat berperan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi melalui perluasan akses layanan. "Dengan digitalisasi, Bank Jatim dapat menjangkau masyarakat yang unbanked atau masyarakat yang belum mendapatkan layanan keuangan dan perbankan. Sehingga ini juga berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur," ungkapnya.

Sementara itu, KH HM Adibussoleh memaparkan, saat ini jumlah santi Lirboyo mencapai 39.534 orang yang berada di lingkungan pesantren seluas 19 hektar. Pihaknya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bank Jatim atas sinergitas yang telah terjalin selama ini. "Pada dasarnya, Ponpes Lirboyo terus berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kualitas pesantren, baik dalam hal pelayanan administrasi maupun pelayanan keuangan. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menjalin kerja sama dengan pihak luar pesantren, termasuk Bank Jatim ini. Dengan adanya kartu santri ini, diharapkan para santri makin bijak dalam mengelola keuangan dan insya Allah terhindar dari berbagai macam risiko yang ada di transaksi uang tunai," pungkasnya. (rinto)

Caption: Direktur Operasi Bank Jatim Arif Suhirman menyerahkan bantuan secara simbolis 40 unit mesin Electronic Data Capture (EDC) kepada Ketua Pondok Pesantren Lirboyo KH HM Adibussoleh

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...