Skip to main content

Risma Himbau Seluruh Kasek SD dan SMP Deteksi Siswa/Siswi Beperilaku Aneh

SURABAYA (Mediabidik) - Pasca musibah terror bom bunuh diri yang melibatkan anak dibawah umur yang terjadi pada, Senin, (14/5/2018) di Mapolrestabes Surabaya. Kali ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan komunikasi dan koordinasi bersama kepala sekolah SD/MI Negeri dan Swasta, SMP/MTs Negeri dan Swatsa, PKBM, Madin dan Pondok Pesantren se-Surabaya, Rabu, (16/5/2018) di Gedung Convention Hall Arief Rahman Hakim.

Dalam pertemuan bertema "Rapat Kerja Kepala Sekolah" itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta kepala sekolah untuk berkomunikasi dengan wali kelas agar mampu mendeteksi anak-anak yang mengalami perilaku 'aneh' ketika berbicara. Hal Itu, kata Risma, diyakini mampu menjadi informasi yang baik untuk ditindaklanjuti. "Para guru tolong konsen dan deteksi ketika mendengar ucapan yang tidak biasa dilontarkan anak-anak," kata Wali Kota Risma di sela-sela sambutannya.

Penting bagi Wali Kota Risma untuk menekankan kepada para kepala sekolah dan guru dalam memperhatikan tutur kata, perilaku serta meningkatkan komunikasi anak-anak yang cenderung mengalami perubahan secara mendadak. "Ini memang berat, tapi komunikasi harus dibangun antara guru dan anak agar tidak kecolongan lagi," ungkapnya.  

Agar himbauan ini dapat diterapkan, dirinya meminta kepada seluruh guru bimbingan konseling (BK) dan agama untuk lebih aktif berinteraksi utamanya pada jam-jam istirahat terhadap anak-anak. Sebab, lanjut Wali Kota Risma, guru agama memiliki peran penting untuk mengembangkan perilaku dan pola pikir anak dalam hal keagamaan.

Selain itu, para guru diminta untuk menjelaskan secara detail kepada anak-anak bahwa pancasila dan semua agama menyelipkan poin toleransi antar umat manusia, hubungan antar manusia dan pencipta. "Itu harus diajarkan dan ditanamkan agar mereka mengerti," tandas Wali Kota sarat akan prestasi itu. 

Hal serupa juga ditekankan Wali Kota Risma kepada anak-anak yang bersekolah di pondok pesantren. Dia berharap agar anak-anak dipantau baik saat di pondok pesantren maupun di rumah. "Semua elemen harus bergerak dan bersinergi membangun komunikasi tanpa terkecuali," pintanya. 

Tidak hanya mendeteksi dan memantau perilaku anak, Wali Kota Perempuan pertama di Surabaya ini juga meminta kepada para guru dan kepala sekolah untuk menghimbau anak-anak agar tidak membully temannya yang terkena bom atau masuk dalam lingkaran teroris. "Para guru diminta untuk mengingatkan kepada siswa lain untuk tidak mengolok-olok karena saya tidak ingin anak-anak trauma sampai kondisinya benar-benar stabil," pesannya.

Antisipasi agar anak-anak tidak trauma, Wali Kota Risma menyediakan wadah trauma center bagi korban bom maupun yang berada di lingkaran teroris, khususnya anak-anak. Saat ini, dirinya telah berkoordinasi bersama dengan jemaat gereja, OPD terkait dan profesi himpunan psikologi klinis dan sekolah. "Metode pendampingan satu anak akan didampingi satu psikolog baik ketika di rumah sakit, di rumah maupun di sekolah," jelasnya.

Lebih jauh, para guru diminta memperhatikan dan melaporkan anak yang secara tiba-tiba tidak sekolah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wali Kota Risma akan membuat software  sederhana untuk memasukkan nama anak-anak yang tidak sekolah agar terdata dengan baik. "Segera saya koordinasikan dengan Pak Ikhsan (Kadinas Pendidikan Kota Surabaya)," imbuhnya.

Terobosan untuk membuat software guna menampung anak-anak yang tidak sekolah direspon positif Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan. Menurutnya, sesuai arahan wali kota, hal ini akan didalami jika terdapat anak yang dalam kurun waktu 1 hari tidak masuk sekolah. Adapula, program yang mampu mendeteksi suasana hati anak ketika datang ke sekolah. "Apakah anak tersebut sedih atau senang. Nanti ada alat pendeteksi semacam itu dibantu guru BK dan wali kelas," ujar Ikhsan. (pan)

 


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Dukung Penyelenggaraan Layanan QRIS Trans Jatim, Bank Jatim Raih Penghargaan

SURABAYA|Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus bersinergi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) demi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Salah satu bentuk support Bank Jatim, yaitu memfasilitasi kemudahan pembayaran transportasi bus Trans Jatim.  Berkat pelayanan prima yang diberikan oleh BJTM itu, perseroan berhasil mendapatkan apresiasi berupa piagam penghargaan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim) atas kerja sama penyelenggaraan layanan pembayaran non tunai melalui QRIS pada sistem E-Ticketing Trans Jatim. Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Dishub Jatim Dr Nyono dan diterima oleh Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah dalam acara Peresmian Operasional bus Trans Jatim Koridor IV (Gresik - Lamongan) dan Trans Jatim Luxury, di Alun-Alun Lamongan, pada Jumat (9/8/2024). Turut hadir juga dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy...

Pj Gubernur Jatim Lepas Atlet Jatim Menuju PON XXI Aceh-Sumut

SURABAYA|Mediabidik.Com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis atlet kontingen Jawa Timur (Jatim) dapat membawa pulang gelar Juara Umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumut pada 9-20 September mendatang. Hal tersebut disampaikannya saat melepas Kontingen Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Jumat (30/8/2024) sore.  Pelepasan tersebut ditandai dengan pemakaian jaket dan topi secara simbolis kepada perwakilan atlet dan pelatih oleh Pj Gubernur Adhy. Pj Gubernur Adhy mengatakan, optimisme raihan juara umum di PON kali ini sangatlah realistis. Mengingat pada gelaran PON XX di Papua tahun lalu, Jatim dapat menduduki juara ketiga. "Target tentunya yang terbaik lebih dari PON XX kemarin. Cita-cita kita jelas Juara Umum. Kita akan berjuang sekuat tenaga. Insya Allah nanti kami juga akan membersamai mereka bertanding. Kita doakan semoga Jawa Timur akan memperoleh juara umum atau paling tidak lebih daripada PON ke...