Skip to main content

Team DCKTR Pemkot Surabaya Selalu Juara

SURABAYA – Untuk memeriahkan Festival Rujak Uleg yang digelar pada tanggal 18/5 kemarin dalam rangkah memperingati Hari Jadi Kota Surabaya(HJKS) ke 721, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkot Surabaya (DCKTR) sudah menyabet dua gelar nominasi dalam festival tahunan tersebut diantara masuk 10 besar nominasi terbaik dalam hal penyajian dan masuk 50 besar nominasi pakaian dan yel – yel terbaik.
Sejak mengikuti perayaan festival Rujak Uleg pada tahun 2012 lalu team Rujak Uleg DCKTR sudah meraih tiga kali juara masuk dalam nominasi 50 besar dan selalu mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 1.500.000, di tahun ini team Rujak Uleg DCKTR mengalami peningkatan pesat selain masih masuk dalam nominasi 50 besar pakaian dan yel-yel terbaik, juga masuk dalam 10 besar nominasi penyajian terbaik dan mendapatkan hadiah uang Rp 1.500.000 serta Sepeda Gunung Merk Wim Cicle.
Hal tersebut tidak lepas dari kerja keras dan kerjasama team yang solid serta campur tangan seorang wanita yang bernama Fatma selaku ketua kordinator team sekaligus Kasubag Umum DCKTR Pemkot Surabaya saat diwawancarai di ruang kerjanya pada tanggal 20/5 Selasa mengatakan,"Sudah tiga kali ini kita selalu masuk dalam nominasi 50 besar festival rujak uleg sejak tahun 2012 lalu, dalam tiga tahun berturut-turut kita selalu mendapat hadiah uang sebesar Rp 1.500.000 dan untuk tahun ini kita mengalami peningkatan mendapatkan selain mendapat hadiah uang Rp 1.500.000 kita juga mendapat hadiah sepeda gunung, dua gelar juara yaitu nominasi 50 besar dalam hal pakaian dan yel-yel terbaik dan 10 besar dalam hal penyajian hidangan terbaik,"terangnya

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...