Skip to main content

Lukai Korban, Perampok Bercadar Sikat Uang dan Emas

MOJOKERTO-Kawanan perampok bercadar menyantroni rumah yang sekaligus dijadikan gudang semen milik Heri, di jalan raya by pass Surabaya-Mojokerto KM 52 di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Selasa (06/05/2014) dini hari. 

Pelaku melumpuhkan korban dengan senjata tajam dan membawa kabur harta benda dan uang tunai puluhan juta rupiah.  

Posisi rumah korban yang jauh dari pemukiman warga membuat leluasa pelaku beraksi. Perampok yang diduga masuk lewat pagar belakang gudang semen tersebut langsung masuk ke dalam kamar pegawai gudang. Seketika pelaku mengeroyok tiga karyawan serta menyekap mereka. 

“Kemungkinan perampok masuk lewat pagar belakang gudang semen,” kata Iyus Sabhius, saksi korban.

Heri, pemilik rumah yang melakukan perlawanan dengan mengayunkan senjata tajam balik dihajar perampok. Ia mengalami luka serius dan dilarikan ke rumah sakit. 

Petugas yang datang langsung melakukan melakukan olah tempat kejadian perkara. Tiga karyawan yang diikat dengan lakban dibebaskan petugas. 

Kapolres Mojokerto, AKBP Wiji Suwartini mengatakan, pelaku yang berhasil masuk kerumah korban berhasil membawa kabur harta benda korban berupa laptop, handphone,dan perhiasan serta uang tunai milik pegawai dan pemilik gudang sebesar Rp 40 juta. Sampai saat ini pihaknya masih melakukan olah TKP serta pemeriksaan korban. “Semua pelaku belum bisa teridentifikasi karena menggunakan cadar dan sempat mematikan cctv di lokasi saat melakukan aksinya,” katanya. (wie)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...