Skip to main content

Naikan Anggaran, Tahun Ini DSDABM Fokus Atasi Genangan di Surabaya Utara dan Timur

Mediabidik.Com - Permasalahan genangan di kota Surabaya sampai saat ini belum juga tuntas. Meski tahun lalu 56 titik proyek penanganan banjir dan pembuatan rumah pompa digarap, namun beberapa kawasan lainnya masih membutuhkan sentuhan agar genangan tidak lagi menjadi momok di jalanan maupun di pemukiman. Seperti yang tejadi Rabu (25/1/2023) kemarin, meski curah hujan tinggi namun setidaknya air hujan bisa lancar ke saluran, tanpa meluap ke jalan. 

Tahun ini Pemkot Surabaya akan kembali menggarap proyek drainase hingga pembuatan rumah pompa baru. Anggaran pun sudah dinaikan dari tahun 2002 sebesar Rp 541 miliar menjadi Rp 867 miliar. Kabid Pematusan DSDABM Surabaya, Eko Juli Prasetyo mengatakan proyek penanggulangan banjir masih dalam tahap lelang. Ia menyebut pengerjaan tahun ini tidak banyak berbeda dengan tahun lalu.  Ada pembangunan rumah pompa baru maupun perbaikan saluran sekunder, tersier di jalan arteri. 

"Ya titiknya (pengerjaan) masih kami hitung juga. Yang jelas ada tambahan rumah pompa baru seperti di Undaan, MERR Tambak Sumur, hingga ke perbatasan Surabaya-Sidoarjo tepatnya di Simowau Pagesangan. Ada juga pembuatan drainase perkotaan juga,"kata Eko, Jumat (27/1/2023).

Ia juga menyebut pengerjaan tersebut dilakukan secara bertahap tidak bisa semua, karena disesuaikan dengan kemampuan anggaran. "Ya, kalau tahun lalu kami fokus di Surabaya pusat dan Selatan, sekarang ke sisi Surabaya Utara juga dan Timur juga,"terangnya.

Pengerjaan proyek penanganan banjir di tahun lalu, menurutnya berdampak yang signifikan pada kawasan yang rutin tergenang. Seperti Jalan Semarang dan Pahlawan yang dulu tergenang sekarang sudah tidak lagi. Karena sudah ada perbaikan saluran dan rumah pompa Pahlawan yang sudah berfungsi. "Di  Jalan Semarang maupun Pahlawan yang biasanya ada genangan kemarin saat hujan lebat sudah tidak. Tapi tahun ini kami akan buat lagi salurannya agar terkonek yang ke daerah Koblen biar makin lancar,"ungkapnya.

Bahkan rumah pompa Pahlawan, SWK Karah maupun LPK Kebonsari yang sudah digarap tahun lalu, disebut Eko sudah berfungsi semua. "Kalau itu sudah berfungsi semua. Pompanya sudah ada dan berfungsi,"imbuhnya.  

Terkait dengan genangan yang terjadi dua hari lalu seperti di Jalan Raya Sememi, Tanjungsari, Asemrowo, Simo Baru Barat, Klampis maupun Margomulyo tergenang, menurutnya karena curah hujan yang tinggi dan debit air tidak bisa tertampung sehingga meluber. "Jadi genangan yang tersebar kemarin karena disebabkan saluran sekunder dan primer juga tersier yang ada di spot pemukiman. Curah hujan dan debit airnya mencapai 59,8 milimeter,"ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya, Agoeng Prasodjo, meminta DSDABM  untuk menuntaskan persoalan genangan. Terutama memperlebar saluran air atau selokan yang masih kurang memuat debit air saat hujan.
"Kalau misalnya di  kawasan Tanjungsari memang salurannya perlu dilebarkan. Kalau hujan mesti gak nampung airnya. Karena jalan air menuju ke laut. Selain itu harus dipasang pintu air juga agar bisa mengontrol debit air,"kata  Agoeng.

Tak hanya di situ saja di tempat lain, menurut Agoeng juga perlu pelebaran saluran. Selain itu menurutnya perlu perencanaan rencana detail tata ruang diperhatikan dalam pembangunan ke depannya. Karena kontur tanah di Surabaya semakin tahun mengalami penurunan karena resapan air yang kurang ditambah bertambahnya populasi. 

"Jadi harus dihitung. ketika pembuatan elevansi saluran. Tentu harus terkoneksi antara satu tempat ke tempat yang lainnya sehingga bisa meminimalisir genangan,"ujarnya. (red) 

Teks foto : Rumah pompa jalan Kebonsari Elveka yang sudah beroperasi. 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...