Skip to main content

Hindari Dampak Lebih Luas, DSDABM Perpanjang Waktu Untuk Penyelesaikan Jembatan Simo Hilir

Mediabidik.Com - Pekerjaan pembangunan plengsengan saluran Simo hilir ukuran 120/40 senilai Rp 7,46 M, dengan pelaksana PT Jaya Etika Beton mendapat kompensasi pemberian batas waktu untuk menyelesaikan pekerjaan selama 15 hari. 

Eko Juli Prasetyo Kabid Pematusan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) kota Surabaya mengatakan, pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan selama 15 hari. Untuk dasar aturannya ada di Perpres 16/2018 jo. Perpres 12/2021 tentan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,  pasal 4 huruf a tentang Tujuan Pengadaan Barang/Jasa dan pasal 56 tentang Penyelesaian Kontrak, pemanfaatan pekerjaan kalau tidak diselesaikan akan berdampak lebih luas. 

"Di Simo hilir ini ada dua pekerjaan jembatan, yang bertujuan untuk menyesuaikan dasar elevasi rencana. Kalau di titik jembatan itu akan turun satu setengah meter dari titik jembatan yang dulu lebih rendah.

"Kalau berdasarkan elevasi exiting akan menyebabkan pendangkalan sehingga membendung aliran air dari hulu sehingga akan terhambat disitu. Makanya kita lakukan optimalisasi terkait fungsi jembatan selain untuk lalu lintas diatasnya, dibawahnya juga akan mendukung fungsi drainase, "terang Eko Juli kepada media ini Kamis (12/1/23). 

Eko menjelaskan, awalnya jembatan konstruksinya convensional dipakai beton cor diatasnya saja dan sekarang kita pakai box culvert ukuran 3 x 3 meter, jadi kedalaman 3 meter tingginya 3 meter jadi sesuai, posisi dekat masjid Annur jembatannya lebarnya 6 meter kedalaman 3 meter dengan panjang 10 meter lebar saluran. Yang kedua di utaranya jembatan warga tidak selebar jembatan di masjid An-Nur. 

"Untuk progres sekarang sudah terpasang semua box culvertnyaculvertnya tinggal finishing, over topping sudah dilakukan tinggal opritan-opritan atau penyesuaian ketinggian dari jalan ke jembatan supaya tidak curam (diratakan). Target tanggal 15 Januari ini sudah clear. "jelasnya.

Selain itu, karena kondisi lapangan di Simo hilir itu diavour Simo, kalau kita ngomong avour Simo, secara saluran untuk titik pekerjaan ada di titik hilir (muara) dan secara teknis dia akan menampung air dari atas dan debitnya akan selalu penuh, walaupun di Simo hilir tidak hujan, tapi di hulunya hujan tetap akan penuh. "Dari situ si penyedia terkait dengan metode pekerjaan seperti itu dia tidak bisa bekerja, terkendala seperti itu."paparnya.

Yang kita ketahui, kata Kabid Pematusan, pada musim hujan 2022/2023 ini musim hujan masih pada puncaknya, jadi regulasi terkait penyelesaian pekerjaan dari segi kemanfaatannya, kalau nanti ditinggalkan akan muncul masalah lebih besar lagi. 

"Dan ini harus diselesaikan, tapi ada syarat khusus disana, jadi bagi penyedia akan menyertakan jaminan khusus pembayaran. Jadi dia akan menaruh jaminan sebesar pekerjaan yang belum diselesaikan, ada adendum 15 hari. Walaupun ada adendum tetap kena denda berjalan, "terangnya. 

Terkait dengan protes warga Eko mengatakan, memang salah satu dampak yang timbul dari pekerjaan, apalagi terkait dengan jembatan yang merupakan akses aktivitas dari warga itu yang pertama, yang kedua pembenahan plengsengan saluran berhimpitan dengan pemukiman warga, itu sangat berpengaruh. 

"Bendung saluran ketika banjir berdampak pada warga dan harus dibuka bendungan itu, otomatis ketika sudah surut banjirnya, kontraktor pekerjaan akan membuat bendungan lagi, itu makan waktu juga." pungkasnya. (red) 

Teks foto : Pekerjaan pembangunan plengsengan saluran jembatan Simo hilir. 


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...