Skip to main content

Ini Jawaban Machfud Arifin Soal Tudingan Dirinya Terpapar Covid-19

Mediabidik.com - Kabar mengenai kondisi kesehatan Bakal Calon Walikota (Bacawali) Surabaya, Machfud Arifin yang dikabarkan positif terpapar corona (Covid-19), akhirnya terjawab.

Melalui zoom meeting bersama Dahlan Iskan, dr Dani Irawan, dan disiarkan live bersama puluhan jurnalis, Machfud menjelaskan secara gamblang mengenai kondisi kesehatanya.

"Saya alhamdulillah bersama Istri saat ini bisa menjelaskan, karena masih ada berita simpang siur dengan kondisi saya, jadi harus virtual dulu saja," ujar Machfud Arifin dalam konferensi pers via daring, Jumat (11/9/2020).

"Kali ini saya ingin sampaikan kondisi saya. Saya dalam kondisi sangat prima, sangat fit, bisa berolahraga. Bisa sepedaan, jalan kaki, satu jam masih bisa," tambahnya.

Lebih lanjut, Machfud Arifin yang pada kesempatan ini didampingi oleh sang Istri, memastikan secara gamblang jika ketika mendaftarkan diri ke KPU Surabaya sudah dinyatakan negatif Covid-19.

"Benar pada tanggal 22 agustus di ring 1 yang tiap hari sama saya dia baru cerita sama saya kalau istrinya kena masalah kesehatan. Ini orang memang tiap hari bersama saya menampung aspirasi warga Surabaya. Ternyata memang akhirnya istrinya kena (Covid-19). Terus hari Senin selanjutnya, dia juga kena," beber Machfud Arifin.

"Kemudian saya punya inisiatif sendiri untuk kontrol sendiri ke dokter. Karena suara saya hilang. Dari hasil pemeriksaan saya tidak ada gejala. Rapid test non reaktif lalu scan toraks hasilnya juga bagus. Hari Rabu tanggal 26 agustus, dokter sudah meminta swab. Saya sudah swab diam-diam. Dan ternyata saya OTG dan positif. Saya lalu melakukan karantina mandiri. Bahkan ketika harus mengambil form B1KWK (rekom) di Jakarta, saya juga tidak berangkat untuk menjaga semua orang. Saya lakukan swab kedua pada hari Sabtu tanggal 29, masih positif OTG. Saya minum obat selama seminggu. Lalu, tanggal 5 saya swab dan dinyatakan negatif. Maka saya memberanikan diri mendaftar dengan menggunakan masker, face shield, sarung tangan," lanjutnya.

Terkait hasil pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pendaftaran Pilwali Surabaya, Dokter Dani Irawan selaku dokter penyakit dalam yang merawat Machfud Arifin memberikan penjelasannya secara ilmiah.

"Saya terus memonitor keadaan beliau. Saya garisbawahi, gejalanya mulai tanggal 24 Agustus. Pasien dengan kondisi gejala ringan, karena suara parau, pada saat itu kami lakukan isolasi," jelas Dokter Dani.

"Berdasarkan aturan WHO, dibutuhkan 10 hari isolasi plus 3 maka dianggap tahapan isolasi dianggap selesai. Maka, jika dihitung mulai tanggal 24 Agustus, tanggal 5 September dianggap sehat," lanjutnya.

Terkait hasil pemeriksaan di RSUD dr Soetomo pada tanggal 7 September, Dokter Dani mengungkapkan penjelasan ilmiahnya. "Hasilnya dianggap terdeteksi. Saat ini, saya mencoba menjelaskan. Memang dari WHO menjelaskan, untuk mendiagnosa tidak ada cara lain dengan menggunakan Swab PCR. Swab hanya untuk mendeteksi fragmen virus itu. Jadi sekalipun swab itu positif, tidak serta merta akan menularkan ke orang lain. Itu dari WHO," bebernya.

"Untuk menularkan ada banyak faktor, misalnya apakah dia akan mereplikasi diri. Biasanya 5 hari setelah itu tubuh akan mengeluarkan antibodi alami. Dalam kaitan ilmiah, kalau sudah 9 hari, terutama dengan pasien gejala ringan, virus akan sulit bisa menyebar," pungkas Dokter Dani.(pan)




Foto : Machfud Arifin didampingi sang istri saat melakukan konfrensi pers melalui meeting zoom.

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...