Skip to main content

Hanya Bayar Rp 5000 Penumpang Feeder Bisa Langsung Gunakan Suroboyo Bus

Mediabidik.Com - Masyarakat yang akan menggunakan jasa angkutan Feeder yang bernama Wira Wiri Suroboyo per hari ini Rabu (15/3/2023) harus membayar, adapun tarif yang telah ditentukan Dinas Perhubungan kota Surabaya sebesar Rp 5000 untuk umum, Rp 2500 untuk pelajar dan mahasiswa. Namun bagi lansia, veteran dan anak usia dibawah 5 tahun gratis ketika menggunakan feeder.

"Ya mulai berbayar hari ini (Rabu). Karena Perwali tentang tarif feeder sudah ditetapkan,"kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Tundjung Iswandaru, Rabu (15/3). 

Tundjung menjelaskan pembayaran tarif feeder secara cashless atau non tunai dan menggunakan kartu elektronik. Dengan tarif tersebut, nantinya penumpang yang menggunakan feeder bisa langsung menggunakan Suroboyo Bus karena sistem tarif yang sudah include (terintegrasi). "Nanti pembayarannya satu kali pembayaran dengan Suroboyo Bus dengan selama 2 jam,"terangnya.

Sedangkan untuk bus Trans Semanggi Suroboyo, ia mengaku masih melakukan koordinasi dengan Kemenhub maupun pihak operator agar bisa pembayaran terintegrasi. "Masih koordinasi dulu," imbuhnya 

Meski tarif mulai diberlakukan ia mengaku optimis masyarakat memanfaatkan feeder sebagai moda transportasi penghubung dari perkampungan ke jalan raya yang ada Suroboyo Bus maupun Trans Semanggi Suroboyo. Karena selama hampir dua pekan animo masyarakat pun tinggi menggunakan feeder. "Kalau kemarin kan gratis, jadi tinggi animo masyarakat yang ingin menggunakan feeder. Ketika berbayar masih belum menghitung secara detail. Mudah-mudahan aja tetap tinggi animonya," terang Tundjung.

Ia juga memastikan rute feeder saat ini masih sama yakni lima rute yakni Terminal Benowo-Tunjungan, Puspa Raya-HR Muhammad, SWK Penjaringan Sari-Gunung Anyar, PNR Mayjend Sungkono-Embong Wungu, dan Terminal Intermoda Joyoboyo-Terminal Bratang-Kedung Asem. "Masih lima rute. Untuk penambahannya (rute) masih kami susun,"ujarnya.

Headway feeder selama beroperasi juga masih menjadi kendala. Jika sebelumnya prediksi headway atau jarak antar kedatangan ke bus stop atau halte direncanakan setiap 10-15 menit, namun ada yang menunggu terlalu lama. "Ya itu akan kami eveluasi untuk headway agar bisa 10 menit -15 menit,"tegasnya.

Jumlah bus stop/halte sebanyak 315 lokasi, terdapat fasilitas AC, lalu tempat duduk untuk wanita berwarna pink (merah muda), lansia berwarna merah, dan umum berwarna hitam. Lalu ada LED informasi rute, monitor layanan informasi, media pembayaran (tapping), CCTV, dan peralatan keadaan. Feeder berjumlah 52 unit yang terdiri dari 14 unit Hiace dengan kapasitas 14 penumpang. Serta 38 unit Grandmax dengan kapasitas 10 penumpang. 

Sementara itu Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati mengusulkan ada feeder yang khusus mengangkut wanita. Terutama mengakomodir tenaga pekerja perempuan. Mengingat, adakalanya pegawai di mall ataupun kantor, yang shift ke 2. Pulang hingga jam 10 malam. Sehingga, sangat aman saat memakai transportasi wara-wiri. Selama ini feeder peroperasi dari jam 05.30-21.00 WIB.

"Sebaiknya ditingkatkan operasionalnya hingga jam 11 malam,"kata Ajeng. Ia mengakui, feeder sudah nyaman dan ber AC. Namun, bila ada yang khusus bagi perempuan. Menurutnya, tidak bakal menimbulkan rasa was-was, bila ketiduran. Sebab, tidak menutup kemungkinan, mereka kelelahan setelah bekerja seharian."Karena (dalam feeder) ini, isinya sesama perempuan." pungkasnya.(red) 

Teks foto : Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Tundjung Iswandaru. 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...