Skip to main content

Saksi Nagasaki Beberkan Kebusukan Terdakwa Dr Udin Panjaitan

Mediabidik.com - Sidang terbuka untuk umum yang digelar diruang sidang Tirta1 PN Surabaya, Senin (14/2/2022). Sidang lanjutan dugaan penipuan dengan terdakwa DR Udin Panjaitan (80 tahun) warga Karang Empat Surabaya yang mengakibatkan saksi korban Nagasaki menderita kerugian Rp.700 juta. 

JPU Zulfikar dari Kejari Tanjung Perak mendakwa terdakwa Udin yang duduk dikursi roda ini dengan pasal 378 Jo 372 KUHP tentang penipuan, terdakwa sejak dikepolisian maupun di kejaksaan tidak dilakukan penahanan dengan alasan faktor usia.

JPU Zulfikar, menghadirkan saksi korban yaitu Nagasaki Wijaya dimana dalam keterangnnya mengatakan, awalnya kasus ini saya kenal Erna dkk, dari sinilah Erna menawarkan sebidang tanah alas hak dasar Petok D atas nama Udin akan dijual dengan harga Rp 3 Milliar dengan DP Rp.500 juta, 

"Dengan rincian Rp.200 juta untuk pembayaran di depan Notaris itupun diketahui oleh terdakwa." ujar saksi Nagasaki saat memberikan keterangan nya dalam sidang. 

lanjut saksi Nagasaki, ketika terdakwa minta tambahan Rp.200 juta, tidak saya berikan, tak ayal dalam tempo 3 hari semua surat menyurat. Baik surat di kelurahan maupun notaris di batalkan semua oleh terdakwa.

"Tak hanya itu, terdakwa juga menjanjikan akan mengembalikan uang saya 2 kali lipat. Dengan dalih ada pembeli yang mau membeli atas  tanah  miliknya dengan harga yang lebih mahal." terang Nagasaki. 

Janji tinggal janji, selama satu tahun tidak juga uang Nagasaki dikembalikan hingga berita ini diturunkan belum ada itikad baik dari terdakwa untuk mengembalikan uang saya, "Terdakwa hanya terus berjanji, sehingga saya melaporkan terdakwa ke jalur hukum. "ungkap saksi.

Saksi juga menyampaikan dipersidangan kepada majelis hakim kalau terdakwa tidak lumpuh. "Dia tidak lumpuh pak hakim, saya punya bukti videonya. "terang saksi. 

Untuk membantah keterangan saksi,  menurut terdakwa (DR Udin) bahwa keterangan saksi sebagain benar dan sebagaian tidak benar, lantas hakim menimpali agar keterangan terdakwa tersebut di masukan dalam agenda pembelaan nanti, ya." ujar Hakim. (red) 

Foto : Terdakwa DR Udin Panjaitan saat menjalani sidang. 


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...