Skip to main content

Dubes Inggris Tawarkan Pengembangan Sepakbola di Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - Hari ini, Kamis (7/9/2017) Duta Besar (Dubes) Inggris, Mozzam Malik, berkunjung ke balai kota untuk membahas tindak lanjut rencana kerjasama sister city antara kota Surabaya dengan Liverpool Inggris. 

Mozzam Malik menjelaskan, ada banyak kerja sama yang ditawarkan oleh kedua belah pihak. Mulai dari ekonomi, budaya, pendidikan hingga masalah pengembangan sepakbola di Surabaya.

Khusus untuk sepakbola, Menurut Mozzam, dirinya telah menyampaikan usulan dari Liverpool dan Everton untuk membuat akademi di Surabaya. Bahkan kedua klub itu juga bersedia mengirim pelatih berbakat mereka ke Surabaya.

"Selain sebagai kota pelabuhan, Liverpool juga terkenal dengan sepak bolanya. Itu juga yang kita tawarkan ke Surabaya," ujar Mozzam Malik.

Dengan adanya akademi atau pelatih dari Surabaya yang dikirim ke Liverpool, Mozzam berharap akan lahir pemain ternama yang berasal dari kota pahlawan.

"Harapanya mereka bisa menjadi pemain terkenal dari Indonesia," imbuhnya.

Mendengar tawaran kerjasama di bidang olahraga dari Dubes Inggris, Mozzam Malik, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini terlihat antusias menyambutnya. Menurut dia, dengan jumlah Sekolah Sepakbola (SSB) di kota pahlawan yang mencapai 89 lokasi, kerjasama itu akan sangat menguntungkan.

"Di sana (Liverpool) ada sekolah sepakbola anak-anak mulai usia dini. Kita juga ingin anak-anak di Surabaya seperti itu," ujar Risma.

Risma menegaskan, peluang untuk menjadi pemain bola yang hebat saat ini peluangnya cukup besar. Untuk itu, pemerintah kota ingin anak-anak di Surabaya mengambil peluang itu buat masa depan mereka. 

"Kalau treatmentnya betul, insyaallah akan lahir Evan Dimas Evan Dimas yang baru dari Surabaya," pungkas Risma. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...