Skip to main content

Dua Minggu, Dua Ribu Berkas Tilang Masuk Kejari Banyuwangi

BANYUWANGI (Mediabidik) - Ribuan pelanggar tilang di Banyuwangi berjubel di Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi guna  melakukan pembayaran denda tilang maupun e-tilang, Kamis (28/09).

Tak pelak, seketika itu halaman kantor Kejari Banyuwangi penuh sesak dengan kendaraan, khususnya kendaraan bermotor roda dua, karena para pelanggar tilang berjubel antri diloket pembayaran.

Rudi, salah seorang pelanggar tilang mengaku datang ke Kejari Banyuwangi sejak jam 08.00 pagi tadi, dan baru selesai membayar denda tilang sekitar jam 10.30 wib.

"Saya kena tilang karena tidak dapat menunjukkan SIM mas, dendanya tadi saya bayar 50 ribu," cetus Rudi.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Banyuwangi, melalui Kepala Seksi Pidana Umum, Budi Hartono, SH. M.Hum mengungkapkan, dari data yang ada, sebanyak dua ribu berkas tilang diterima oleh Kejari dari Pengadilan Negeri Banyuwangi dalam dua minggu terakhir. Karena itu, pelanggar yang mau membayar denda jumlahnya membludak.

"Pada Kamis (20/09) lalu loket tutup karena hari libur, jadinya berkas menumpuk," ujar Budi.

Menurutnya, biaya denda tilang yang dibayar oleh warga tersebut adalah berdasarkan hasil putusan sidang PN Banyuwangi.

"Dua ribu data berkas itu hasil putusan sidang tilang di Pengadilan Negeri Banyuwangi," terangnya.

Selanjutnya, imbuh Budi, untuk mengatasi antrian pembayaran denda tilang tersebut, pihaknya membuka tiga loket pembayaran, terdiri dari dua loket pembayaran denda tilang secara tunai, dan satu loket pembayaran denda e-tilang.(nng)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...