Skip to main content

Optimis Menang di Jatim, Timses Jokowi-JK Siap Usut DPTKb

 
SURABAYA - Proses reakpitulasi hitung manual di tingkat KPU Surabaya sempat terjadi perdebatan yang panjang soal kartu suara yang berasal dari daftar pemilih tetap khusus tambahan (DPTKb) dari timses merah putih pendukung pasangan Capres Prabowo-Hatta. Namun akhirnya pelaksanaan rekapitulasi bisa dilanjutkan dan sekaligus bisa diselesaikan oleh KPU Surabaya sesuai jadwal.  


Menanggapi soal proses rekapitulasi hitung ulang yang dilaksanakan KPU Surabaya, Adi Sutarwijono anggota timses Jokowi-JK menilai bahwa pelaksanaan rekapitulasi hitung manual KPU Surabaya telah linier dengan hasil rekapitulasi jajaran di tingkat PPK dan PPS sehingga kota Surabaya yang diakuinya merupakan lumbung suara Capres no 2 benar-benar terbukti.

"Kami menilai bahwa hasil rekapitulasi KPU Surabaya telah mengadopsi sepenuhnya hasil kinerja jajaran dibawahnya yakni PPK hingga PPS, dan kami juga bersyukur karena pasangan Capres no 2 benar-benar bisa mendulang suara terbanyak, karena kota Surabaya memang lumbung suara Capres no 2, namun ini bukan persoalan dukung mendukung, tetapi lebih kepada pilihan rakyat," ucap Adi Sutarwijono alias Cak Awi.

Ditanya soal pelaporan ke Polrestabes Surabaya dengan terlapor Panwaslu kota Surabaya karena dianggap telah melakukan tindakan melanggar ketentuan Pemilu yakni membuka kotak suara tanpa prosedur sebagaimana mestinya, Awi mengatakan bahwa pihaknya tidak keberatan asal prosedurnya benar.

"Kami sebenarnya sama sekali tidak keberatan jika hasil suara DPTKb ditelisik ulang, hanya saja proses dan prosedurnya harus standar, artinya harus di tempat rekapitulasi atau boleh ditempat tertentu asal menghadirkan saksi, karena yang telah dilakukan Panwaslu tidak seperti itu, makanya kami melaporkan ke polisi," jelasnya.

Awi juga menjelaskan alasan soal laporan kuasa hukum timses Jokowi-JK Surabaya ke Polrestabes terkait tindakan Panwaslu Surabaya bahwa pihaknya hanya melakukan upaya standar terhadap suatu pelanggaran penyelenggaran pemilu, namun untuk lapor ke DKPP tetap akan dilakukan dan sedang dipertimbangkan sekaligus dipersiapkan. 

"Kami hanya melakukan upaya standar terkait apa yang telah dilakukan oleh Panwaslu Surabaya terkait soal DPTKb yang dengan sadar dan sengaja melaksanakan pembukaan kotak suara tidak sesuai prosedur seharusnya, dan kini juga sedang dipertimbangkan untuk melaporkan kasusnya ke dewan kehormatan penyelenggara pemilu (DKPP)," tandasnya.

Lebih lanjut Awi juga mengatakan bahwa pihaknya merasa sangat berbesar hati dengan hasil rekapitulasi hitung ulang di tingkat Jatim karena berdasarkan laporan hasil rekapitulasi tingkat Kabupaten/Kota yang telah diterimanya, suara pasangan Capres Jokowi-JK menguasai di 24 Kab/Kota di Jatim.

"Sekarang sudah jelas, hasil laporan rekapitulasi yang masuk kepada kami menunjukkan bahwa 24 kabupaten kota memenangkan Capres no 2, sementara 14 lainnya memenangkan Capres no 1, artinya siapapun tidak akan bisa bermain untuk merubah hal itu ditingkat propinsi, apalagi sampai hasil rekapitulasi di KPU Jatim nanti hasilnya berbalik, tentu masyarakat akan melihat itu dan mereka yang duduk di KPU akan kena imbasnya," katanya. (pan)

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...