Skip to main content

Tingkatkan Kesadaran terhadap Budaya K3, PDAM Surya Sembada Surabaya Gelar Lomba Mading

SURABAYAIMediabidik.Com - Dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional Tahun 2025, Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya menyelenggarakan Lomba Majalah Dinding K3 3 Dimensi. Lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap K3 di tempat kerja, serta mempromosikan budaya K3 yang positif. 

"Kami berupaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (SMK3) di Perumda Air Minum Surya Sembada," ujar Arief Wisnu Cahyono, Direktur Utama Kamis (20/2/2025). 

Lomba mading diikuti karyawan Perumda Surya Sembada melalui 13 Sub Direktorat dan berlangsung pada hari Kamis, 20 Februari 2025 di Kantor Pusat Jl Prof Dr Moestopo Surabaya.

Tema lomba adalah "Meningkatkan Kesadaran dan Kepedulian terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja". Peserta diharapkan dapat menciptakan majalah dinding yang kreatif, inovatif, dan informatif tentang K3 dalam bentuk 3 Dimensi. Pemenang lomba mading akan menerima hadiah uang pembinaan dan trofi: Juara I, Juara II, Juara III dan Juara Favorit. 

Juri untuk lomba mading ini berasal dari Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DK3) Provinsi Jawa Timur. DK3 adalah sebuah lembaga yang bertugas untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di wilayah Jawa Timur.

Kriteria penilaian lomba ini meliputi: Kesesuaian isi dengan tema, Kreativitas, Tata Bahasa, Kebersihan, Kerapian dan keindahan. Tema Bulan K3 Nasional tahun 2025 adalah "Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3)". Tema ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat pelaksanaan K3 di berbagai sektor. (HUMAS Perumda Surya Sembada Kota Surabaya) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...