Skip to main content

Tanggapi Keluhan Warga, Komisi C Minta Kontraktor Jangan Asal Naruh Material

SURABAYAIMediabidik.Com - Menanggapi keluhan warga yang merasa terganggu adanya penempatan material box culvert yang ditaruh sembarang tempat, sehingga sangat menganggu aktivitas warga setempat. Hal ini menjadi perhatian khusus dari Komisi C DPRD Kota Surabaya.

Anggota Komisi C dari Fraksi PDI Perjuangan Sukadar mengatakan, banyak laporan warga ke dewan soal lingkungan jalan yang terganggu akibat banyaknya material box culvert yang ditaruh secara asal-asalan. 

"Kami sarankan sebelum digarap saluran air, mohon pihak pelaksana proyek drainase atau saluran air jangan asal taruh di jalan, karena banyak keluhan dari warga terutama di wilayah padat perkampungan," ujar Sukadar kepada wartawan di Surabaya, Rabu  (05/06/2024).

Ia menjelaskan, Pemkot Surabaya memang gencar mengerjakan saluran air dan perbaikan jalan di kampung-kampung guna meminimalisir genangan air setiap datang musim hujan.

Contohnya, kata Sukadar yang kembali terpilih jadi anggota dewan hasil pemilu bulan Februari 2024 lalu, di RW 08 kelurahan Putat Jaya yang tempo hari banjir sampai setinggi dada orang dewasa, ini jadi prioritas Walikota Eri Cahyadi untuk memperbaiki dan menata saluran air yang ada di wilayah tersebut. 

Sukadar menambahkan, dari banjir di Putat Jaya itu dirinya mendapat informasi dari warga bahwa cara taruh material box culvert itu semrawut dan sembarang, akhirnya yang dirugikan adalah masyarakat.

Misalnya, jelas Sukadar, pengerjaan box culvert di jalan Dukuh Kupang, namun menaruh materialnya di wilayah Putat Jaya, nah ini yang menjadi keluhan masyarakat.

"Padahal, sebelum proyek saluran air dikerjakan itu sudah ada sosialisasi dan pertemuan baik kontraktor, warga, Ketua RT dan RW tapi tetap saja saat pelaksanaan material ditaruh sembarangan," tegas Cak Yo sapaan Sukadar.

Dirinya menegaskan, sebagai wakil rakyat yang tupoksinya adalah pengawasan, kami di Komisi C monitor terus jalannya proyek drainase atau saluran air di kampung-kampung.

"Namun, kami berharap proyek drainase seluruhnya kelar di pertengahan tahun. Kami optimis itu bisa diselesaikan mengingat sampai bulan Mei proyek perbaikan jalan dan drainase sudah mencapai 50 persen lebih," pungkas Sukadar.

Seperti diketahui, pemerintah kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sumberdaya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya terus melakukan perbaikan jalan dan saluran air di perkampungan. Proyek perbaikan jalan dan saluran di perkampungan yang dikerjakan oleh Pemkot Surabaya saat ini, secara keseluruhan telah mencapai hampir 75 persen. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...