Skip to main content

Bank Jatim Wujudkan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Situbondo

SITUBONDO|Mediabidik.Com - Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan sekitar, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus gencar menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) ke berbagai daerah di Jawa Timur. Salah satunya di Kabupaten Situbondo. CSR yang diberikan kepada Kabupaten Situbondo kali ini berupa perbaikan 20 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). 

Bantuan CSR tersebut diserahkan secara simbolis oleh SEVP Korporasi, Sindikasi, dan Kelembagaan Bank Jatim Koerniawan Prijambodo kepada Bupati Situbondo Karna Suswandi, di Pendopo Aryo Situbondo, pada Jumat (21/6/2024).

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, perbaikan RTLH tidak semata-mata ditujukan untuk meningkatkan kondisi rumah menjadi rumah yang sehat dan layak huni saja. Tetapi ada manfaat lain yang lebih luas lagi. Yaitu untuk penataan lingkungan permukiman hingga meningkatkan ketahanan sosial masyarakat. "Pemberian bantuan perbaikan RTLH ini juga sebagai wujud komitmen Bank Jatim dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Situbondo. Sehingga masyarakat bisa sejahtera dan memiliki hunian yang sehat, nyaman, dan aman untuk dijadikan tempat tinggal," ungkapnya.

Menurut Busrul, rumah layak huni merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap keluarga. Untuk mewujudkan Rumah Layak Huni bukanlah hal yang mudah bagi sebagian besar masyarakat yang tergolong kurang mampu atau prasejahtera. Oleh karena itu, diperlukan peran dari berbagai pihak untuk bergotong royong dalam mewujudkan rumah yang layak huni bagi masyarakat prasejahtera, sehingga akan tercipta rasa nyaman, tentram, dan membiasakan hidup sehat bagi penghuninya.

"Pemberian CSR ini menunjukkan, bahwa kegiatan yang dijalankan Bank Jatim tidak sebatas pada aktivitas bisnis semata. Operasional bank juga harus selalu diimbangi dengan kegiatan tanggung jawab sosial yang dapat menumbuhkembangkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Bantuan perbaikan RTLH juga sebagai bentuk ikhtiar kita untuk bersama-sama membangun Kabupaten Situbondo," ucapnya.

Di samping itu, Busrul juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Situbondo, karena telah mempercayakan Bank Jatim sebagai mitra layanan perbankan, khususnya dalam pengelolaan kas daerah. "Maka dari itu, kami berkomitmen akan terus memberikan layanan terbaik serta memberikan kontribusi nyata dalam agenda pembangunan daerah, khususnya di wilayah Kabupaten Situbondo," pungkasnya.

Karna Suswandi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bank Jatim atas CSR yang diberikan. "Ini salah satu upaya kolaborasi dalam rangka percepatan pembangunan di Kabupaten Situbondo. Terima kasih kepada Bank Jatim yang terus bersinergi bergotong-royong membantu warga Situbondo. Kami sangat mengapresiasi atas kontribusi dan kolaborasi dengan Bank Jatim yang terus tumbuh dalam mewujudkan kondisi hunian yang layak bagi warga yang membutuhkan," tutupnya.

Selain penyerahan CSR, dalam kesempatan tersebut juga berlangsung penandatanganan perjanjian kerja sama Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) antara  Bank Jatim Cabang Situbondo dengan Pemerintah Kabupaten Situbondo. Perseroan berharap dengan adanya penggunaan KKPD di Situbondo ini, dapat mengurangi idle cash dari penggunaan uang persediaan satuan kerja, meningkatkan keamanan, mengurangi potensi fraud, dan meminimalisir penggunaan uang tunai. (rinto)

Caption: SEVP Korporasi, Sindikasi, dan Kelembagaan Bank Jatim Koerniawan Prijambodo menyerahkan CSR secara simbolis kepada Bupati Situbondo Karna Suswandi

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...